Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Sejarah
Toko Nam memiliki nama lengkap NV Handel Maatschppij. Toko yang sudah berdiri sejak 1935 ini milik Sarkies bersaudara.
Sarkies bersaudara ini juga merupakan pendiri Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit). Keluarga ini merupakan pedagang asal Armenia.
Toko Nam merupakan toko kelontong yang menjual berbagai macam bahan makanan dan minuman. Toko ini menjadi pelopor penyedia jasa pesan antar barang di Kota Surabaya, Jawa Timur. Sepeda-sepeda yang digunakan untuk mengantar barang pesanan terparkir sekitar toko.
-
Di mana lokasi toko serba ada pertama di Bandung? Jawabannya ada di Jalan Asia Afrika nomor 81, Braga.
-
Apa yang dijual di toko serba ada pertama di Bandung? Barang-barang yang dijual diketahui sudah cukup lengkap, mulai dari makanan, kain, sepatu, dan obat-obatan. Lalu ada juga kusen bangunan, sigaren (cerutu), kunst boek en apierhandel (toko kesenian, buku, dan kertas).Kemudian landbouwbenodigdheden (keperluan pertanian), venduhouders (balai lelang), dranken provisien (minuman beralkohol), porcelain glass (barang pecah belah), meubelen (mebel).
-
Di mana Depot Nasi Campur Tambak Bayan pertama kali berjualan? Saat itu, Nasi Campur Pojok Tambak Bayan merupakan warung kaki lima di sudut Jalan Tambak Bayan, Kota Surabaya.
-
Kapan toko serba ada pertama di Bandung didirikan? Mengutip laman Pemkot Bandung, gedung De Vries diketahui pertama didirkan pada 1899.
-
Siapa yang ditemuinya di Surabaya? Ketika mengunjungi Surabaya, KD menyempatkan diri untuk bertemu dengan Azriel, yang saat ini sedang menjalani studi S2 di kota tersebut.
-
Kenapa Toko Mebel TST jadi tempat nostalgia? Kabarnya, tempat ini juga kerap didatangi oleh warga lanjut usia untuk bernostalgia mengingat masa lalu.
Toko Nam awalnya berada di tikungan Jalan Tunjungan dan Embong Malang. Kemudian, pada tanggal 28 Oktober 1935 Toko Nam resmi berpindah ke sebarang tokonya lama. Bangunannya lebih luas dan dagangannya makin lengkap.
Mengutip Liputan6.com, pada 1961 Toko Nam beroperasi kembali dengan memakai gedung dan nama yang sama. Pada 1962 Toko Nam menjadi toko serba ada (toserba). Pada 1970, toko ini menjadi department store terlengkap di Kota Surabaya.
Kebutuhan apapun, mulai dari primer hingga sekunder, seperti produk busana keluaran terbaru pun ada di Toko Nam. Tak heran jika toko ini sangat terkenal di kalangan warga Kota Surabaya.
Tongkrongan Pemuda Pejuang
Mengutip Instagram @lovesuroboyo, pada zaman kolonialisme, Toko Nam menjadi tempat konsolidasi arek-arek Suroboyo untuk mempersiapkan diri melawan pihak Belanda.
Bangunan Cagar Budaya
Usia bangunan yang tua serta peran sejarahnya yang penting membuat Pemkot Surabaya menetapkan Toko Nam sebagai bangunan cagar budaya (BCB). Penetapan Toko Nam sebagai BCB kategori C disahkan melalui SK Walikota Nomor 188.45/251/402.1.04/1996.
Toko NamDirobohkan
Pada tahun 2002, bangunan Toko Nam dirobohkan secara berkala untuk kepentingan pembangunan Tunjungan Plaza 5. Mirisnya, perobohan bangunan cagar budaya ini tidak diketahui Pemkot Surabaya.
Merasa kecolongan, Pemkot Surabaya akhirnya mengultimatum pihak pengembang mall untuk membangun kembali Toko Nam seperti sediakala.
Sayangnya, hingga kini rekontruksi tidak dilanjutkan. Hanya tersisa pilar bangunan baru yang dibuat mirip dengan bangunan asli Toko Nam dan kini berada di atas trotoar Embong Malang. Tepat di belakang pilar ini, bangunan megah Tunjungan Plaza 5 berdiri menjulang.