Sejarah Masjid Kemayoran, Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Melawan Penjajah
Masjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya
Masjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya
Potret Masjid Kemayoran, Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Melawan Penjajah
Kemayoran identik sebagai nama daerah di Jakarta. Padahal, di Kota Surabaya, Jawa Timur juga ada Kelurahan Kemayoran. Daerah ini dikenal sebagai daerah perjuangan sejak zaman kolonial Belanda.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Apa yang unik dari Masjid Assuruur Kebon Jeruk? Masjid Jami Assuruur memiliki daya tampung yang besar. Saat penuh, 1.500 sampai 2.000 jemaah bisa melaksanakan salat di sini. Masjid Jami Assuruur yang terletak di Kebon Jeruk, Jakarta Barat menyimpan banyak fakta menarik. Masjid ini masih mempertahankan bentuk bangunannya sejak diresmikan pada 1874.Perpaduan desain khas Belanda dengan hiasan kayu Jepara begitu dominan. Bentuknya juga tidak banyak diubah sejak 150 tahun lalu.
-
Dimana letak Masjid Agung? Berada di kawasan Kota Kediri, Masjid Agung Kediri adalah salah satu destinasi yang banyak disinggahi oleh para wisatawan.
-
Mengapa Masjid Pejlagrahan penting? Mengutip wistakon.cirebonkota.go.id, saat itu, masjid ini dijadikan pusat penyebaran agama Islam khususnya di wilayah pesisir utara Jawa Barat, melalui pengajian dan perkumpulan sosial.
-
Apa tradisi unik Masjid Al-Mahmudiyah Suro? Tradisi Unik Mengutip dari kanal Liputan6.com, masjid tertua di Palembang ini memiliki sebuah tradisi yang dilaksanakan ketika bulan puasa tiba, yaitu berbagi Bubur Suro gratis kepada masyarakat.
-
Kapan Masjid Al-Mahmudiyah Suro dibangun? Dikutip dari berbagai sumber, masjid ini didirikan oleh seorang ulama besar bernama KH. Abudrahman Delamat atau Ki Delamat di atas tanah wakaf miliki Kiai Kiagus H. Khotib Mahmud sekitar tahun 1889.
Sejarah Masjid Kemayoran
Mengutip situs Disbudporapar Surabaya, Masjid Kemayoran Surabaya memiliki nama Masjid Raudlatul Musyawwarah.
Dulunya, masjid ini berada di areal Tugu Pahlawan. Masjid ini berada tepat di depan gedung pemerintahan Gubernur Hindia Belanda (sekarang Gedung Pemerintah Propinsi Jawa Timur).
Keberadaan bangunan masjid ini mengganggu petinggi Belanda. Akhirnya, pihak kolonial memindahkan masjid ke lokasi lain.
Mengutip Facebook Surabaya Historical, Masjid Kemayoran dibangun di atas lahan milik seorang Mayor Angkatan Darat Pemerintah Hinda Belanda. Nama masjid ini merujuk pada lokasi pembangunannya.
Konon, masjid ini awalnya dibangun di Jalan Tembaan Kota Surabaya pada tahun 1772. Kemudian, pada tahun 1932, masjid ini dipindahkan ke Jalan Indrapura, Kota Surabaya.
Berdasarkan data prasasti yang ada di dalam masjid, rumah ibadah ini pemberian Hindia Belanda. Masjid ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai ganti dari masjid yang dibongkar di alun-alun Surapringga (Surabaya) di area Tugu Pahlawan.
Arsitektur
Mengutip Liputan6.com, gaya arsitektur khas Tionghoa. Masjid Kemayoran mempunyai satu menara yang digunakan muazin untuk mengumandangkan azan.
Saat dilihat dari luar, Masjid Kemayoran berbentuk setengah lingkaran. Namun, sebenarnya Masjid Kemayoran mempunyai bentuk segi delapan apabila dilihat dari dalam area utama masjid.
Di dalam masjid, ada empat soko guru atau tiang bergaya Indies Glandeour atau Daendels.
Menara dan empat soko guru di dalam masjid merupakan peninggalan asli pembangunan tahun 1848.
Adapun gerbang utama masjid lengkap dengan gawelnya merupakan hasil renovasi pada tahun 1934.
Saksi Perjuangan
Masjid ini menjadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo saat melawan kolonial dalam peristiwa heroik 10 November 1945.
Saat itu, Masjid Kemayoran merupakan masjid pengganti setelah kolonial Belanda merebut lahan dan bangunan masjid yang ada di Jalan Alun-alun (Jalan Tugu Pahlawan).
Ambisi Sekutu saat itu memang merebut beberapa wilayah atau lahan dan bangunan seperti masjid untuk memperluas wilayah/teritorialnya.
Melalui perundingan antara kolonial Belanda dan warga, akhirnya Belanda menyepakati membangun masjid baru yang berlokasi di Jalan Indrapura yaitu Masjid Kemayoran tepat di kantor DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Timur.