Ada Masalah Besar dengan Bunker Perang Nuklir yang Dibeli Orang Kaya
Para ahli menyatakan bunker nuklir lebih membantu mengatasi kecemasan psikologis daripada menghadapi realitas perang nuklir.
Seiring meningkatnya jumlah orang kaya yang membangun bunker untuk melindungi diri dari ancaman perang nuklir, para ahli menyebut bahwa langkah ini lebih merupakan alat psikologis daripada solusi praktis.
Mengutip Futurism, Senin (23/12), menurut Associated Press, industri bunker bernilai $137 juta tahun lalu dan diperkirakan tumbuh hingga $175 juta pada akhir dekade ini, berdasarkan analisis BlueWeave Consulting.
-
Kenapa harga bunker kiamat mahal? 'Vivos, yang kini dikenal sebagai proyek kelangsungan hidup kemanusiaan yang luar biasa, sepenuhnya siap menghadapi apapun dan kapanpun peristiwa terjadi,' Dia melanjutkan bahwa anggota komunitas ini bukanlah kelompok ‘yang siap’ atau ‘satu persen elit’, melainkan mereka yang berpendidikan tinggi dan rata-rata dengan kesadaran yang tinggi mengenai ancaman-ancaman yang datang pada masa kini.
-
Kenapa bunker dibangun? Mereka menggunakan gudang bawah tanah ini untuk menyimpan bahan makanan dan hasil panen yang sangat bermanfaat bagi para petani yang sebagian besar mendiami wilayah tersebut.
-
Siapa yang membangun bunker? Dilansir laman phys.org, tim peneliti gabungan dari Museum Lolland Falster bersama Universitas Aarhus, Denmark telah mengidentifikasi situs tersebut dan berhasil menemukan 2 bangunan rumah, artefak dan tembikar, gudang bawah tanah.
-
Apa itu bunker kiamat? Tempat disulap menjadi rumah beton yang diklaim bisa jadi tempat berlindung selamatkan jiwa. Bekas Pangkalan Militer Dibuat Bunker Penyelamat Hari Kiamat, Segini Harga Sewanya Sebuah komunitas di AS menyediakan tempat tinggal bagi ‘warga biasa’ seandainya keadaan dunia ‘kacau balau’.
-
Dimana bunker ditemukan? Pembangunan rel kereta api melalui sebuah lahan pertanian di pulau Falster, Denmark telah mengungkap situs Neolitikum berusia 5.000 tahun yang menyembunyikan teknologi canggih berupa bunker atau gudang bawah tanah.
-
Siapa yang membangun bunker kiamat? Merupakan bagian dari Vivos xPoint, bunker ini diberi harga $55.000 (sekitar Rp859 juta) ditambah biaya sewa tanah tahunan sebesar $1.091 (sekitar Rp17 juta).
Namun, para pakar seperti Alicia Sanders-Zakre dari International Campaign to Abolish Nuclear Weapons menegaskan bahwa bunker lebih membantu mengatasi kecemasan daripada menghadapi realitas perang nuklir.
“Bunker bukan alat untuk bertahan dari perang nuklir, melainkan alat untuk membantu populasi menghadapi kemungkinan perang nuklir secara psikologis,” jelasnya.
Dampak Nuklir yang Tak Terhindarkan
Radiasi yang dihasilkan dari ledakan nuklir memiliki dampak mengerikan yang unik, termasuk partikel radioaktif yang menyebar di sekitar area ledakan. Dampak kesehatan ini dapat bertahan hingga beberapa generasi, seperti yang terlihat dalam tragedi Chernobyl.
Selain itu, mereka yang selamat dari radiasi masih harus menghadapi ancaman kelaparan, kehausan, dan kehancuran tatanan sosial.
"Pada akhirnya, satu-satunya solusi untuk melindungi populasi dari perang nuklir adalah menghilangkan senjata nuklir," tambah Sanders-Zakre.
Realitas Setelah Perang Nuklir
Meskipun perusahaan bunker menjanjikan perlindungan maksimal, pakar nonproliferasi nuklir Sam Lair menilai usaha tersebut tidak realistis.
“Meski pertukaran nuklir mungkin lebih bisa diselamatkan daripada yang diperkirakan, dampaknya pada kehidupan manusia akan sangat besar,” ujarnya.
Selama era Perang Dingin, politisi sering mendorong masyarakat untuk membangun bunker. Namun, kini gagasan tersebut tidak lagi dianggap layak secara politis.
Sementara itu, negara-negara seperti Swiss terus berinvestasi dalam memperbarui bunker mereka untuk menghadapi potensi perang nuklir.