Pangdam Jaya: Tidak ada Korban Jiwa Akibat Ledakan Gudang Peluru
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa akibat Gudang Amunisi
Ledakan dan kebakaran di gudang peluru tidak ada korban jiwa
Pangdam Jaya: Tidak ada Korban Jiwa Akibat Ledakan Gudang Peluru
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa akibat Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Tidak ada korban jiwa, itu kami tegaskan tidak ada korban jiwa walaupun saat ini memang kami tidak bisa masuk langsung ke lokasi karena masih ada kerawanan dan ledakan-ledakan kecil,” tutur Hasan kepada wartawan di sekitar lokasi kebakaran, Sabtu (30/3).
Hasan memastikan, sistem pengamanan di Gudang Peluru Armed Kodam Jaya itu sangat profesional dan menjaga kondisi permukiman warga.
“Karena lokasinya berada di bunker dan di atasnya ada tanggul-tanggul yang mengamankan kalau ada ledakannya ke samping. Tetapi kalau ke atas mungkin bisa menyebar sampai ke beberapa tempat,” jelas dia.
“Tapi kami pastikan bahwa prosedur maupun sistem ini sudah sedemikian rupa sehingga kalau ada ledakan seperti ini diperkirakan akan aman,” sambung Hasan.
Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengakui pihaknya tidak menduga peristiwa kebakaran dapat terjadi di Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pasalnya, seluruh upaya antisipasi telah disiagakan.
“Gudang amunisi memang sudah didesain untuk menyimpan amunisi-amunisi berbagai jenis kaliber sesuai peruntukannya, ada tanggulnya yang bisa menahan itu, kemudian sudah didesain juga dengan alat pemadam kebakaran, kemudian tempat penyimpanannya mulai dari yang amunisi terbarunya, pengatur suhunya dan segala macamnya ada di gudang amunisi itu,”
tutur Kristomei kepada wartawan, Sabtu (30/3).
“Kita tidak menduga akan terjadi seperti ini, jadi kita akan cek secara detail apa sih penyebanya, baru kita sampaikan ke publik. Apa saja penyebabnya,” pungkas Kadispenad Brigjen Kristomei.