Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, Warga Korsel Takut Konsumsi Ikan
Banyak konsumen merasa ketakutan ikan yang akan dikonsumsi tercemar limbah nuklir buatan Jepang.
Akibat situasi ini, pedagang di Korsel khawatir bisnis penjualan ikan terancam gulung tikar.
Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, Warga Korsel Takut Konsumsi Ikan
Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, Warga Korsel Takut Konsumsi Ikan
Keputusan Pemerintah Jepang membuang limbah nuklir ke laut mulai menimbulkan kerugian bagi negara-negara di sekitarnya.
Limbah tersebut berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima.
Korea Selatan (Korsel) menjadi salah satu negara yang paling terdampak dari pembuangan limbah nuklir Jepang tersebut. Contohnya, pasar ikan di wilayah Korea Selatan menjadi sepi akibat pembeli takut ikan laut tercemar limbah.
"Dulu pasar ini ramai sekitar pukul 10.00 dan antara pukul 17.00 hingga 19.00, meskipun bisnis sedang lesu. Namun saat ini pasar tersebut hanya berupa jalan raya yang kosong tanpa pengunjung," kata seorang penjual makanan laut, mengutip Anadolu Agency, Sabtu (26/8).
Pedagang lainnya mengungkap, banyak konsumen merasa ketakutan ikan yang akan dikonsumsi tercemar limbah nuklir buatan Jepang. Alhasil, penjualan ikan dan hasil laut lainnya anjlok hingga memukul kelangsungan bisnis.
"Saya merasa frustasi ketika memikirkan untuk pergi ke pelelangan makanan laut besok. Konsumsi makanan laut, menurut saya telah menyusut seperempatnya, dan harga mungkin akan turun lebih rendah lagi," ujar penjual makanan laut tersebut.
Akibat situasi ini, pedagang di Korsel khawatir bisnis penjualan ikan terancam gulung tikar. Mengingat, terus turunnya permintaan untuk mengonsumsi ikan dan hasil lautnya karena ketakutan tercemar limbah nuklir.
"Saya tidak tahu bagaimana melanjutkannya lagi," ujar pedagang ikan tersebut.
Sebelumnya, Badan Energi Atom Internasional mengatakan pelepasan limbah nuklir akan memiliki dampak radiologi yang dapat diabaikan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Meski begitu, lembaga tersebut namun menolak untuk mendukung keputusan Jepang membuang limbah nuklir Fukushima ke laut.
Adapun, pembuangan air limbah nuklir dimulai sekitar jam 1 siang waktu setempat pada Kamis (24/8). Keputusan Pemerintah Jepang ini memicu kekhawatiran terhadap industri makanan laut dan risiko lingkungan.
Pada tahap pertama, operator Tokyo Electric Power Company (TEPCO) akan mencairkan sekitar 7.800 ton air yang diolah dengan air laut dan air yang diencerkan akan dilepaskan selama 17 hari berturut-turut.
"Pemerintah akan mengambil tanggung jawab penuh, bahkan jika hal itu memerlukan waktu puluhan tahun," kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada awal pekan ini, menurut laporan Kyodo News yang berbasis di Tokyo.