CEK FAKTA: Heboh Ikan Mati di Tuban, Gara-Gara Terkontaminasi Limbah Nuklir?
Nelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Video tersebut beredar di media sosial Facebook
CEK FAKTA: Heboh Ikan Mati di Tuban, Gara-Gara Terkontaminasi Limbah Nuklir?
Sebuah video mengejutkan memperlihatkan puluhan ikan terdampar di Tuban, Jawa Timur. Video ini beredar di Facebook dan diunggah oleh Sanny Sari pada 13 September lalu.
Dalam keterangannya, ia mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi ikan laut.
"Demi kesehatan jangan makan ikan. Sore hari ini nelayan di Tuban mendapat ikan yang sudah pada mati. Dikhawatirkan sudah terkontaminasi limbah nuklir yang berbahaya. Jaga kesehatan teman-musim, musim penyakit lagi,"
demikian ditulis akun tersebut dikutip merdeka.com, Senin (18/9).
merdeka.com
Namun, apakah informasi tersebut benar? Begini penelusurannya.
Begini Penelusuran Cek Fakta merdeka.com:
Kejadian ini rupanya telah diklarifikasi oleh Pemerintah Kota Tuban seperti yang Cek Fakta merdeka.com temui pada situs resmi pemerintah Kota Tuban.
Klarifikasi tersebut dimuat dalam berita berjudul "Video Viral Ikan Mati Terkontaminasi Limbah Ternyata Hoaks, Ini Penjelasan DKP2P Tuban" dan diunggah 14 September kemarin.
Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Tuban, Linggo Indarto menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar.
Pihaknya pun telah memanggil nelayan yang bersangkutan untuk menjelaskan kronologi video tersebut. Nelayan tersebut berasal dari kelurahan Karangsari bernama Sutrisno.
Tak hanya itu, Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Agus Supriyanto telah mengambil sampel ikan yang ditangkap untuk dibawa dan diperiksa di laboratorium.
Hasilnya, tidak ada tanda-tanda ikan tersebut terkontaminasi limbah. Begitu pula penuturan Sutrisno yang juga menangkap ikan tersebut. Ia mengatakan ikan tersebut dalam kondisi sehat dan segar.
Adapun jumlah ikan yang ditangkap berjenis Jabal Roti atau Manyung dengan berat total mencapai 2 ton.
Banyaknya ikan yang naik ke permukaan disebabkan karena ikan sedang dalam masa pemijahan (peristiwa keluarnya telur dari ovum ikan betina dan sperma dari ikan jantan).
Kondisi ini menyebabkan ikan mencari tempat yang nyaman untuk bertelur. Seminggu sebelum kejadian, ada laporan masyarakat yang sempat menangkap ikan yang sama dalam jumlah 1 ton.
Nelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Pada hari itu, setelah mencari ikan dan hendak kembali ke darat, Sutrisno melihat permukaan air agak keruh dan berwarna kemerahan tanda adanya aktivitas gerombolan ikan. Secara spontan ia melempar jaringnya dan menangkap ikan tersebut.
Ia juga meminta bantuan nelayan lain untuk memuat ikan tangkapannya yang diperkirakan jumlahnya mencapai 2 ton. Setibanya di darat, ikan langsung disetorkan ke salah satu pengepul untuk dijual.
Ia juga membagikan ikan tangkapannya kepada tetangga dan sesama nelayan untuk dikonsumsi.
Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, maka dapat disimpulkan kejadian puluhan ikan terdampar di Tuban akibat limbah nuklir tidaklah benar.
Kesimpulan
Keterangan pada unggahan video yang menyebutkan banyaknya ikan mati karena terkontaminasi limbah nuklir adalah hoaks.
Faktanya, ikan-ikan tersebut dalam kondisi sehat dan bugar. Adapun alasan ikan-ikan tersebut naik ke permukaan dan terdampar di pesisir karena mereka tengah mencari tempat nyaman untuk bertelur.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.