Dampak Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut bagi Lingkungan, Rusak Rantai Makanan
Dampak pembuangan limbah nuklir ke laut dapat ancam keselamatan hewan dan manusia.
Dampak pembuangan limbah nuklir ke laut dapat ancam keselamatan hewan dan manusia.
Dampak Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut bagi Lingkungan, Rusak Rantai Makanan
Seperti diketahui, Jepang dikabarkan sudah merealisaskan pembuangan 1 juta ton lebih limbah nuklir ke laut pada Kamis (24/8) lalu. Kabar ini tentu saja memancing reaksi dari berbagai pihak yang menentang, termasuk masyarakat. Bukan tanpa alasan, limbah nuklir yang dibuang ke laut tentu akan menyebabkan pencemaran dan kemudian merusak kehidupan bawah laut. Meski Jepang menyebut bahwa pembuangan limbah nuklir yang akan dilakukan sudah sesuai standar keselamatan internasional dan petunjuk Badan Atom Internasional (IAE), namun tetap saja upaya ini menimbulkan dampak kerusakan di lingkungan. Ternyata bukan hanya Jepang, menurut sejarah, beberapa negara juga pernah melakukan hal yang sama. Jika ini dilakukan secara terus-menerus, terutama oleh negara-negara yang mengembangkan tenaga nuklir, tentu bisa mengancam kehidupan manusia.
Lalu apa saja dampak pembuangan limbah nuklir ke laut bagi lingkungan yang penting untuk dipahami. Serta, bagaimana sejarah pembuangan limbah nuklir yang dilakukan beberapa negara?
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum informasinya bisa Anda simak.
Sejarah Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut
Sebelum mengetahui dampak pembuangan limbah nuklir ke laut, perlu dipahami terlebih dahulu catatan sejarahnya.
-
Apa dampak sampah plastik bagi kehidupan laut? Kehidupan di dalam laut pun juga terancam. Sampah plastik yang terbuang ke laut dapat menyebabkan kematian hewan laut karena banyak hal, misalnya terjerat atau menelan plastik. Selain itu, mikroplastik yang terbentuk dari sampah plastik dapat masuk ke dalam rantai makanan manusia.
-
Mengapa food waste berbahaya untuk lingkungan? Fenomena food waste dan food loss tidak hanya menjadi masalah global, tetapi juga menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan dan ekosistem.
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
-
Dimana tempat penyimpanan limbah nuklir? Jika proyek lainnya diciptakan demi kemajuan ilmu pengetahuan, proyek ini dibangun demi mencegah pelepasan radioaktif yang berada di Nevada.
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
-
Apa dampak perubahan iklim terhadap makanan laut? Laporan terbaru dari Otoritas Keamanan Pangan Eropa memperingatkan, pemanasan suhu laut menempatkan konsumen ikan dalam bahaya besar.
Seperti disebutkan, kabar Jepang akan segera melakukan pembuangan limbah nuklir ke laut menuai banyak reaksi di masyarakat hingga negara yang menentang.
Ternyata, pembuangan limbah nuklir ke laut sudah pernah dilakukan puluhan tahun sebelumnya. Seperti pada 1952, limbah radioktif dalam jumlah kecil telah di buang ke Laut Irlandia, Selat Inggris dan Samudra Pasifik.
Sebelumnya, bencana gempa bumi dan tsunami tragis pada 11 Maret 2011 yang melanda Jepang juga menyebabkan kerusakan besar pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Bencana alam ini pun mengakibatkan ribuan ton air radioaktif terlepas ke Samudra Pasifik.
Dampak Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut
Setelah mengetahui beberapa catatan sejarah pembuangan limbah nuklir ke laut, berikutnya akan dijelaskan dampak apa yang ditimbulkan dari hal ini.
Pembuangan limbah nuklir ke laut dipandang sebagai pilihan yang lebih aman dan mudah bagi beberapa negara yang mengembangkan tenaga nuklir.Dalam prosesnya, pembuangan limbah nuklir ke laut juga melalui tahap dan standar khusus. Salah satunya adalah tahap isolasi.
Sebelum dibuang ke laut, biasanya bahan radioaktif diisolasi terlebih dahulu dan dibungkus dalam kaca beton. Ini dilakukan untuk mencegah kebocoran ketika sudah di buang ke dasar laut.
Bahan radioaktif yang dibungkus ini disimpan di darat terlebih dahulu beberapa waktu hingga tingkat radioaktif menurun. Meskipun tingkat radioaktif menurun seiring waktu, namun penurunan kadar ini tetap memakan waktu mulai dari dua minggu hingga lima ratus tahun sebelum mencapai tingkat aman. Dalam jangka panjang, dampak pembuangan limbah nuklir ke laut akan memengaruhi rantai makanan.
Radiasi nuklir dapat memasuki rantai makanan melalui plankton dan rumput laut dan kemudian mencemari ikan. Cesium dan plutonium radioaktif, bahkan telah ditemukan pada anjing laut dan lumba-lumba di Laut Irlandia. Daerah laut yang terkontaminasi dengan limbah nuklir, beberapa hewan di dalamnya bisa mengalami kematian. Sebab, biota laut bisa menelan radiasi atau zat radioaktif yang berumur panjang. Ikan-ikan laut yang terkontaminasi dengan zat radioaktif, pada akhirnya bisa sampai ke manusia sebagai bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Meskipun dinilai menjadi pilihan yang lebih aman dan mudah, namun kebocoran apa pun yang terjadi di laut, lebih mudah menyebar ke wilayah yang lebih luas dibandingkan di udara, termasuk kebocoran zat radioaktif.
Bahkan, limbah nuklir ini bisa menyebar ke laut-laut lainnya hingga berbagai negara sehingga dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk yang lebih luas.