Potret 'Kota Mati' Sisa Tragedi Fukushima, Banyak Barang Masih Utuh Meski Sudah Ditinggalkan 13 Tahun
Melihat kondisi terkini salah satu kota di Fukushima usai tragedi nuklir pada 2011 lalu.
Potret 'Kota Mati' Sisa Tragedi Fukushima, Banyak Barang Masih Utuh Meski Sudah Ditinggalkan 13 Tahun
Sebuah video merekam kondisi terkini salah satu kota di Fukushima, Jepang, dibagikan akun Tiktok @2swag.production. Video tersebut diambil setelah 13 tahun pasca bencana gempa dan tsunami yang menyebabkan kebocoran nuklir pada tahun 2011 lalu.
Meski telah tak berpenghuni selama belasan tahun, banyak barang-barang warganya masih utuh tak berubah seperti pertama kali ditinggalkan. Simak ulasannya:
Potret Terkini Kondisi di Fukushima
Dalam unggahan yang dibagikan, perekam video mendatangi salah satu kota di Fukushima yang sudah ditinggalkan selama 13 tahun. Menggunakan pakaian anti radiasi nuklir, dia memasuki dan menyusuri jalanan desa yang kebanyakan sudah ditutupi semak belukar.
Perekam video kemudian menemukan sebuah bangunan sekolah yang tak lagi digunakan.
Di dalamnya, masih terdapat banyak barang milik para murid yang ditinggalkan begitu saja.
Meski sudah belasan tahun berlalu, hampir semua barang masih ada di lokasi yang sama dari pertama ditinggalkan.
Bahkan, jam di dinding di sekolah tersebut seolah berhenti saat peristiwa terjadi.
"Waktu seperti berhenti di sini. (rasanya) seperti semua orang tiba-tiba menghilang dalam satu hari. Meninggalkan semuanya begitu saja," tulis keterangan video.Di postingan lain, perekam video juga membagikan momen saat dia memasuki salah satu rumah warga yang ditinggalkan.
Di dalamnya, semua barang-barang masih utuh seperti saat pertama ditinggalkan. Mulai dari pakaian, alat elektronik, bahkan perhiasan.
Bak kota mati, tidak ada sama sekali aktivitas kehidupan terlihat di tempat tersebut.
Semua bangunan dan barang ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya.
Tragedi Fukushima 2011
Terletak di pantai timur laut Jepang, PLTN Fukushima Daiichi dilanda tsunami besar pada tanggal 11 Maret 2011.
Peristiwa itu menyebabkan krisis nuklir yang berbahaya dan evakuasi massal.
Tragedi kebocoran nuklir itu menjadi yang terparah dalam sejarah sejak bencana nuklir Chernobyl tahun 1986 silam.
Gempa dan tsunami di Fukushima telah menewaskan sedikitnya 20 ribu orang dan menghancurkan reaktor nuklir di Fukushima.
Insiden itupun membuat ribuan orang lainnya harus meninggalkan tempat tinggal mereka karena kontaminasi radioaktif akibat bocornya reaktor nuklir.
Sekitar lebih dari 160 ribu penduduk harus dievakuasi pasca tragedi kebocoran nuklir itu.
Ada sekitar 12 kota di Fukushima yang sepenuhnya atau sebagian ditetapkan sebagai zona larangan bepergian.
Futaba merupakan kota terakhir yang mengizinkan beberapa orang untuk kembali tinggal.
Masih ada zona larangan bepergian di tujuh kota di mana dekontaminasi intensif dilakukan hanya di daerah-daerah yang dibuka kembali pada tahun 2023.