FOTO: Aksi Tentara Jepang Berjibaku Evakuasi Korban Gempa dari Reruntuhan Bangunan
Gempa 7,5M yang berpusat di semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, itu dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 62 orang.
Gempa 7,5M yang berpusat di semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, itu dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 62 orang.
FOTO: Aksi Tentara Jepang Berjibaku Evakuasi Korban Gempa dari Reruntuhan Bangunan
Tentara Jepang dan tim penyelamat lainnya berpacu dengan waktu untuk mencari korban gempa 7,5 magnitudo yang melanda pesisir barat Jepang, pada Selasa (2/1/2024). Gempa yang berpusat di semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, itu dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 62 orang.
Gempa yang terdeteksi pada kedalaman cukup dangkal, yakni 10 kilometer di bawah tanah, menghancurkan gedung- gedung dan memicu terjadinya tsunami.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan tingkat kerusakan akibat gempa tersebut menjadi "semakin jelas" setelah lebih dari 24 jam seusai gempa.
“Pemerintah telah mengerahkan tim penyelamat darurat dari Pasukan Bela Diri, polisi, dan pemadam kebakaran ke daerah tersebut dan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa serta menyelamatkan korban dan penyintas," kata Kishida.
Namun, sekitar 3.000 penyelamat kesulitan mencapai ujung utara semenanjung, tempat survei helikopter menemukan banyak kebakaran dan kerusakan luas pada bangunan dan infrastruktur.
Sementara, Wali kota Suzu, Suzuhiro Izumiya mengungkapkan 90 persen bangunan di kotanya kemungkinan hancur.
“Situasinya sangat buruk,” katanya.
Suzu merupakan kota berpenduduk lebih dari 5.000 rumah tangga yang berada tak jauh dari pusat gempa,
Tentara Jepang dan tim penyelamat lain saat ini juga berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban gempa setelah otoritas terkait mengeluarkan peringatan akan terjadinya hujan lebat dan tanah longsor.