Gadis 16 Tahun di Mojokerto Tikam Kakak Kandung hingga Tewas
Mirisnya, sang gadis disebut tengah mengalami keterbelakangan mental setelah ditinggal mati sang ibu.
Seorang gadis berumur 16 tahun di Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, menikam kakak kandungnya sendiri dengan pisau hingga tewas. Mirisnya, sang gadis disebut tengah mengalami keterbelakangan mental setelah ditinggal mati sang ibu.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa ini terjadi pada Minggu (22/12) kemarin. Korban diketahui bernama Wawan (24). Dia ditemukan warga sudah dalam kondisi terkapar dengan luka tusuk di bagian dada sebelah kiri.
Anggota BPD Kembangbelor, Sabar mengatakan, dia melihat korban sudah mengalami luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri. Dia pun bersama para tetangga dan perangkat desa segera menolong korban. Namun, korban meninggal dunia saat dalam perjalanan ke RSUD Sumberglagah, Pacet.
“Waktu pertama ditemukan posisi lemas tidak sadarkan diri lalu dibawa ke rumah sakit. Belum sampai rumah sakit, sampai di Desa Tanjungkenongo sudah meninggal,” katanya kepada wartawan.
Dia tak mengetahui kronologi kejadian korban diduga ditusuk adiknya yang masih berusia 16 tahun itu. Namun, berdasarkan keterangan warga sempat terdengar korban dan adiknya terlibat cekcok.
“Untuk kronologi saya belum tahu sendiri. Teman-teman dari kepolisian tadi sudah memeriksa, BB (barang bukti) sudah ditemukan, keterangan dari dia (adik korban) sudah klir (mengakui menusuk korban), sudah sesuai. Untuk saat ini penanganan di kepolisian,” ungkap Sabar.
Sementara itu, pelaku telah diamankan petugas ke Polsek Pacet. Selain pelaku, petugas turut menyita barang bukti pisau yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
“Kayaknya seperti itu (pelaku dibawa polisi) tapi bukan untuk ditahan. Supaya tenang pikirannya dengan kerabatnya juga, ada bapaknya juga,” kata Sabar.
Motif Belum Diketahui
Soal motif, dia mengaku tidak mengetahui pasti alasan pelaku melakukan penusukan ini.
“Luka tusukan tapi kecil, pisau kecil, di dada sebelah kiri,” ujarnya.
Sabar menambahkan, korban merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Dia menyebut, pelaku memiliki gangguan mental semenjak ibunya meninggal dunia dua tahun lalu. Bahkan, saat ini pelaku sudah putus sekolah.
“Sejak ditinggal ibunya mengalami keterbelakangan mental luar biasa, dua tahun,” pungkasnya.
Dari RSUD Sumberglagah, jenazah Wawan dirujuk ke RS Pusdik Sabhara, Porong Sidoarjo untuk dilakukan autopsi.