Penelitian Ungkap Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Mental
Terjadinya perubahan iklim menyebabkan tekanan mental terutama pada anak muda.
Penelitian Ungkap Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Mental
Perubahan iklim yang terjadi di dunia pada saat ini telah mengubah berbagai sendi kehidupan manusia. Salah satu aspek yang berdasar penelitian terbaru juga terbukti terpengaruh perubahan iklim ini adalah kesehatan mental.
Ketakutan dan kekhawatiran terhadap perubahan iklim semakin menjadi perhatian utama di seluruh dunia, terutama di kalangan generasi muda. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Imperial College London dan University of Queensland menyoroti dampak perubahan iklim terhadap kesehatan mental, serta kemungkinan pengaruhnya terhadap tindakan positif bagi lingkungan.
Dilansir dari Medical Express, penelitian yang dipublikasikan pada PLOS Global Public Health, menunjukkan bahwa perubahan iklim tidak hanya memengaruhi lingkungan fisik, tetapi juga memiliki konsekuensi penting terhadap kesejahteraan mental.
-
Kenapa perubahan iklim berdampak buruk pada kesehatan mental? Dampak psikologis dari perubahan iklim juga signifikan. Bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai yang meningkat karena perubahan iklim dapat menyebabkan trauma dan stres pasca-trauma.
-
Siapa yang paling berisiko terdampak perubahan iklim pada kesehatan mental? Penelitian menunjukkan bahwa suhu yang ekstrem dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental.
-
Apa dampak polusi udara terhadap kesehatan mental? Penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi udara dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kejiwaan seperti kecemasan, gangguan bipolar, dan skizofrenia.
-
Apa saja dampak polusi udara pada kesehatan mental? Ternyata, dampak polusi udara tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi memberikan tekanan besar pada kesehatan mental masyarakat.
-
Bagaimana kenaikan suhu global memengaruhi kesehatan? Kenaikan suhu global juga memiliki dampak yang luas dan serius terhadap kesehatan manusia.
Penelitian ini memfokuskan pada pengalaman kaum muda di Inggris Raya, dengan rentang usia 16 hingga 24 tahun. partisipan ditanyai tentang tingkat "ketakutan iklim" yang mereka alami, serta bagaimana perasaan tersebut berdampak pada kesehatan mental mereka.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan beragam emosi negatif pada kelompok usia ini, yang dikenal sebagai "ketakutan iklim."Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa ketakutan iklim dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang secara signifikan. Beberapa responden melaporkan bahwa mereka sangat tertekan dan khawatir tentang bagaimana perubahan iklim akan memengaruhi masa depan mereka lebih sering daripada masalah lainnya.
Meskipun hanya sedikit dari individu-individu ini yang mengalami dampak ekstrem akibat perubahan iklim, mereka merasa terganggu oleh kerusakan lingkungan tempat yang mereka pedulikan, frustrasi atas kurangnya tindakan terhadap perubahan iklim, serta perasaan bersalah dan malu.
Ketakutan Iklim Timbulkan Upaya Positif
Namun, studi ini juga mengungkapkan sisi lain dari dampak emosi terhadap perubahan iklim pada kaum muda. Responden yang mengalami tingkat ketakutan iklim yang tinggi juga cenderung melaporkan bahwa mereka merasa memiliki makna dan kepuasan dari terlibat dalam tindakan pro-lingkungan.
Emosi positif seperti harapan serta emosi negatif seperti kemarahan dan frustrasi terkait erat dengan aktivisme iklim. Namun, emosi negatif seperti rasa bersalah, malu, kesedihan, dan ketakutan justru berhubungan dengan penurunan tindakan pro-lingkungan.Dalam konteks ini, para peneliti juga menemukan bahwa memiliki masalah kesehatan mental sebelumnya dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap ketakutan iklim. Namun, penelitian ini memberikan harapan dengan menunjukkan bahwa individu yang merasa tertekan akibat perubahan iklim juga dapat merasakan dampak positif melalui tindakan pro-lingkungan yang mereka lakukan.
"Temuan kami menunjukkan bahwa emosi yang terkait dengan perubahan iklim dapat menginspirasi pengambilan tindakan, yang berdampak pada cara kita berkomunikasi tentang perubahan iklim," terang peneliti.
Mereka juga menyoroti pentingnya pengembangan dukungan psikososial yang berfokus pada isu iklim untuk menjaga keterlibatan kaum muda dalam upaya lingkungan serta kesehatan mental mereka secara bersamaan.