Berapa Lama Jasad Manusia dapat Bertahan Sebelum Terurai?
Seberapa lama terurainya tubuh manusia bisa sangat tergantung dari sejumlah faktor.
Berapa Lama Jasad Manusia dapat Bertahan Sebelum Terurai?
Pada saat roh sudah meninggalkan tubuh, manusia hanyalah sebuah cangkang kosong yang bisa mulai membusuk. Usai kematian, berapa lama waktu yang diperlukan jasad manusia hingga benar-benar terurai?
Proses dekomposisi pada tubuh manusia sebenarnya bisa terjadi dalam hitungan menit setelah kematian, walau begitu, ada beberapa variabel yang dapat memengaruhi berapa lama tubuh akan sepenuhnya terurai. Hal ini termasuk suhu lingkungan, keasaman tanah, serta penggunaan peti mati. Secara rata-rata, tubuh yang dikubur dalam peti mati biasa biasanya mulai terurai dalam waktu satu tahun. Tetapi dibutuhkan waktu hingga satu dekade untuk benar-benar terurai, hanya meninggalkan kerangka tulang, jelas Daniel Wescott, direktur Forensic Anthropology Center di Texas State University dilansir dari Live Science.
-
Apa persamaan jasad manusia saat mati? Menurut penelitian baru yang diterbitkan Nature Microbiology, jasad manusia memiliki kesamaan terlepas dari mana mereka berasal. Persamaan ini terkait jaringan mikroba di dalam tubuh manusia.
-
Kapan fosil manusia dikuburkan? Sisa-sisa ini dianggap sesuai untuk penelitian, karena antara tahun 1638 dan 1697 pasien yang meninggal di rumah sakit memang dikebumikan di ruang bawah tanah.
-
Bagaimana manusia bertahan? Salah satu peneliti di School of Medicine, New York, mengatakan bahwa diperkirakan populasi manusia modern pada saat itu berjumlah 1.280 selama 117.000 tahun lamanya.
-
Kapan organ tubuh mulai berhenti bekerja? Kematian secara alami terjadi karena tubuh manusia mulai melambat dan pada akhirnya organ-organ penting di dalamnya pun berhenti bekerja.
-
Kapan kerangka itu meninggal? Para arkeolog menemukan sebuah kerangka yang sangat utuh, yang diyakini merupakan milik seseorang dengan status sosial tinggi, dan diperkirakan meninggal sekitar 2.700 tahun yang lalu akibat gempa bumi.
-
Kapan korban tumbal dikubur? Hasil pengujian mengindikasikan kerangka ini adalah seorang pemuda yang dikubur dalam posisi tertekuk. Pemuda ini ditumbalkan dan dikubur pada Periode Klasik Akhir (600-800 M) dan masih memakai cincin giok.
Tubuh yang dikubur tanpa peti mati, yang tidak dilindungi dari serangga dan elemen lainnya, biasanya akan menjadi kerangka dalam waktu lima tahun, menurut Nicholas Passalacqua, seorang profesor di Forensic Osteology Research Station di Western Carolina University.
Proses dekomposisi sendiri sebenarnya cukup sederhana. Setelah kematian terjadi dan aliran darah yang mengandung oksigen berhenti, sel-sel mati; dalam proses yang disebut autolisis, sel-sel melepaskan enzim (terutama enzim dari lizosom, yang mengandung enzim pencernaan), yang memecah sel-sel itu sendiri, serta karbohidrat dan protein.
Berapa Lama Tubuh Manusia Membusuk?
Pembusukan, atau dekomposisi materi organik tanpa oksigen oleh bakteri, jamur, atau organisme lainnya, dapat membuat kulit tubuh berubah menjadi hijau sekitar 18 jam setelah kematian.
Hal ini terjadi secara bersamaan saat bakteri di perut berkembang biak dengan cepat, menciptakan gas yang membuat tubuh membengkak dan berbau. Pembusukan berlangsung lebih cepat ketika tubuh berada dalam lingkungan panas, itulah mengapa sisa-sisa manusia sering disimpan di dalam lemari es sampai saat pemakaman. Selama tahap pembengkakan ini, kulit dapat mengelupas dan terbentuk lepuhan serta terjadi marbling, yaitu ketika pembuluh darah berwarna hijau kehitaman terlihat melalui kulit dalam waktu sekitar 24 hingga 48 jam setelah kematian.Pada akhirnya, pembengkakan berkurang, dan dalam proses yang dikenal sebagai pembusukan hitam, organ dan jaringan tubuh menjadi lunak, dan makhluk hidup seperti serangga dan mikroba memakan sisa-sisa jaringan lunak yang tersisa, meninggalkan kerangka tulang.
Untuk menghambat pembusukan, biasanya darah dan cairan lainnya dari mayat dikeluarkan dan diganti dengan cairan pengawet yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Bahan kimia ini, yang berfungsi sebagai pengawet, menghentikan aktivitas bakteri yang mengurai tubuh. Meskipun pengawetan mayat adalah praktik umum, beberapa agama melarangnya karena dianggap sebagai penghinaan terhadap tubuh.
Pengaruh Faktor Tanah
Lokasi juga dapat mempengaruhi lamanya tubuh manusia terurai. Jika peti mati dikubur dalam tanah yang bersifat asam, dekomposisi akan berlangsung lebih cepat, sehingga tubuh terpapar oleh elemen, termasuk serangga, yang mempercepat proses dekomposisi.
Ada beberapa faktor lain yang sering tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang, kata Wescott. Orang yang obesitas awalnya mengalami dekomposisi lebih cepat pada tahap awal, tetapi melambat dibandingkan dengan orang lain pada tahap selanjutnya karena larva lebih menyukai jaringan otot daripada lemak. Kemoterapi dan antibiotik yang digunakan sebelum kematian juga dapat memiliki dampak besar pada pembusukan, karena keduanya membunuh beberapa bakteri yang terlibat dalam proses tersebut.