Pembangunan Taman Revolusi Mental diharap dorong warga berinovasi
Ide ini merupakan hasil diskusi dengan Kades Langgongsari Rasim. Ada inovasi tersebut, kata dia, pihaknya juga menyarankan agar Pemerintah Desa Langgongsari melalui BUMDes setempat untuk mulai berinvestasi dengan menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh.
Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Budiman Sudjatmiko, mendorong pembangunan agrowisata di Desa Langgongsari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kelak diberi nama Taman Mini Revolusi Mental. Proyek itu memiliki inovasi untuk membuat taman pertanian sebagai agrowisata dengan memanfaatkan Dana Desa dan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bulak Barokah Desa Langgongsari.
Ide ini merupakan hasil diskusi dengan Kades Langgongsari Rasim. Ada inovasi tersebut, kata dia, pihaknya juga menyarankan agar Pemerintah Desa Langgongsari melalui BUMDes setempat untuk mulai berinvestasi dengan menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh.
Dengan demikian, kata dia, sumber daya manusia di Desa Langgongsari dan desa sekitarnya dapat mengelola uang dan berbisnis dengan cara yang cerdas. "Oleh karena itu, sumber daya manusia Desa Langgongsari dan desa-desa sekitar harus dibina serta diperkenalkan dengan teknologi komputer, e-commerce, e-government, memperkenalkan kepada mereka bagaimana cara menjual produk-produk mereka maupun bagaimana cara membeli, dan memperkenalkan mereka dengan pengetahuan-pengetahuan untuk membuat aplikasi-aplikasi teknologi yang sederhana untuk memecahkan persoalan rakyat desa," kata Budiman dalam keterangannya, Selasa (25/4).
Dia mengatakan taman sudah mulai dibangun sejak 2015 itu nantinya selain menghasilkan pelbagai bibit tanaman, juga akan menghasilkan sumber daya manusia tangguh. Diharapkan mereka nantinya juga mampu mengelola keuangan dan sumber desa dengan berbasis teknologi.
Politikus PDIP itu mengakui hal itu membutuhkan perubahan mental dari biasanya menerima menjadi memberi. Dari selama ini mendapat bantuan menjadi berproduksi dan memasarkan produknya sendiri, serta perubahan lainnya.
"Bahkan, BUMDes Bulak Barokah Desa Langgongsari juga telah membuka usaha panti pijat. Ini kadesnya kreatif sehingga saya minta untuk membuat sekolahan yang menghasilkan ahli teknologi informatika," ungkapnya.
Terkait dengan perubahan perilaku masyarakat, Budiman mengatakan adanya program pemerintah berupa revolusi mental. Selama ini, dia mengaku melihat program revolusi mental tersebut masih terlalu abstrak.
"Program revolusi mental ini mau kami booming-kan, bagaimana menciptakan manusia Indonesia yang produktif, kompetitif, sekaligus bisa bekerja sama, bisa solider satu sama lain, gotong royong diperkuat, mampu berkompetisi di level dunia," ungkapnya.
Oleh karena itu, kata dia, taman sudah disiapkan telah disepakati menjadi Taman Mini Revolusi Mental sebagai penerjemahan program revolusi mental.
Kades Langgongsari, Rasim, mengatakan Langgongsari merupakan salah satu desa miskin di Banyumas. "Taman Revolusi Mental ini saya konsep berdasarkan hasil diskusi dengan Pak Budiman Sudjatmiko yang mengatakan desa-desa miskin di luar negeri bisa maju, mengapa di Indonesia tidak bisa," jelas Rasim.
Pihaknya setuju dengan konsep disampaikan Budiman Sudjatmiko berupa Taman Mini Revolusi Mental karena dalam konsep agrowisata akan menggarap potensi pertanian, perkebunan, peternakan, industri rumah tangga, dan ditambah dengan teknologi informasi. "Harapan saya, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dikemas di situ (Taman Mini Revolusi Mental)," tegasnya.
Agrowisata Taman Mini Revolusi Mental mulai dibangun sejak pencarian Dana Desa Tahun 2015, atau pertama kalinya berlokasi sekitar 800 meter sebelah utara Balai Desa Langgongsari. Dari Dana Desa diterima Langgongsari sebesar Rp 922 juta, alokasi untuk mendukung BUMDes dan pembuatan taman sebesar Rp 912 juta.
"Dana pembangunan taman tersebut digunakan untuk penanaman bibit durian, bibit kelapa, petai, tempat pengolahan gula, biogas, kandang sapi, dan sebagainya. Kami menunggu Dana Desa Tahun 2017 yang akan digunakan untuk pembangunan gedung sebagai tempat pembinaan masyarakat," terangnya.