Pembuat surat hoax Jokowi buat email dan WhatsApp palsu
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, untuk meyakinkan para korban pelaku selain mencatut nama Jokowi juga membuat email dan nomor WhatsApp palsu atas nama Jokowi.
Tiga pelaku pembuat surat palsu atau HOAX yang mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) diringkus jajaran Cyber Crime Polda Metro Jaya. Pelaku merupakan warga negara Guinea juga Liberia, satu pelaku lagi merupakan warga negara Indonesia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, untuk meyakinkan para korban pelaku selain mencatut nama Jokowi juga membuat email dan nomor WhatsApp palsu atas nama Jokowi.
"Di dalam surat akan mencantumkan WA dan nomor telepon dan email. Emailnya pun sama Jokowiiriana@gmail.com," katanya di Polda Metro Jaya, Rabu, (19/7) malam.
Dia menjelaskan, penelusuran selama satu minggu berhasil menangkap pelaku di Hotel Aston Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, (18/7) kemarin. Pelaku berinisial SK, DDD, dan RS.
"Mereka semuanya ini perannya adalah mendistribusikan surat kemudian menerima panggilan masuk dan mendistribusikan rekening untuk menerima uang yang dikirim dari korban. Jadi awalnya Daniel ini diminta Kaba untuk datang ke Indonesia, ternyata dari perbuatannya dia membuat surat palsu kemudian membuat logo-logo yang tidak semestinya digunakan," beber Argo.
"Logonya itu dari internet," sambungnya.
Lanjut Argo, penangkapan bermula dari laporan seorang korban komisaris utama PT Pembangunan Perumahan yang curiga mendapat surat tersebut. Untuk memastikan kebenarannya korban melakukan kroscek rekannya yang bekerja di Istana Negara.
"Korban ini mempunyai teman di Istana, akhirnya yang bersangkutan mengkroscek bener tidak surat ini yang dikirim dengan logo Garuda sama Setneg, kemudian juga ada tanda tangan presiden RI. Ternyata dari pihak Setneg (Sekretariat Negara) dari Kepresidenan menyampaikan tidak pernah membuat surat seperti itu, hingga akhirnya melaporkan ke polisi," pungkasnya.