Pembuatan e-KTP & akta kelahiran di Balai Kota Bandung diserbu warga
"Disducapil Kota Bandung akan menggelar delapan kegiatan selama 16 hari," kata Popong.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung menggelar kegiatan penerbitan akta kelahiran dan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis (5/11). Kegiatan ini disambut antusias masyarakat yang ingin membuat akta kelahiran dan e-ktp.
Seperti dituturkan Yoga (27). Warga Andir ini mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. "Saya lagi mau ada urusan ke balai kota. Ternyata lihat ada mobil Disdukcapil ada kegiatan pembuatan e-KTP. Ya sudah langsung saja daftar, langsung jadi (e-KTP)," ujar Yoga kepada Merdeka Bandung, Kamis (5/11).
Hal senada juga diungkapkan Rini (29). Dia datang ke balai kota untuk membuat akta kelahiran anaknya. "Ya terbantu dengan adanya kegiatan ini. Lokasinya juga lebih dekat dengan warga dan tidak perlu menunggu lama," kata warga Cicendo ini.
Sementara itu Kepala Disdukcapil Kota Bandung Popong Nuraeni mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada warga yang belum memiliki e-KTP dan akta kelahiran. Kegiatan ini rencananya akan dilakukan selama dua hari.
"Disducapil Kota Bandung akan menggelar delapan kegiatan selama 16 hari. Masing-masing kegiatan dua hari, salah satunya di Balai Kota Bandung. Pelayanan KTP elektronik termasuk pembuatan akta kelahiran ini gratis langsung jadi," kata Popong.
Menurut dia, kegiatan ini sebagai salah satu upaya jemput bola kepada masyarakat. Berdasarkan data, dari 2,7 juta penduduk Kota Bandung, 280.000 orang diantaranya belum memiliki e-KTP. Tak hanya itu sebanyak 16.402 penduduk Bandung sudah direkam data-datanya, namun KTP elektroniknya belum dicetak.â¬
Popong menambahkan, sekitar 300 ribu penduduk di Kota Bandung dari rentang usia 0-18 tahun belum memiliki akta kelahiran. Padahal akta kelahiran ini wajib dimiliki sebagai salah satu catatan administrasi kependudukan.
"Jumlah anak di Kota Bandung usia 0-18 tahun saat ini mencapai 750.000 jiwa. Sebanyak 40 persennya belum memiliki akta kelahiran. Kita mulai mencicil secara bertahap. Targetnya 75 persen pada akhir tahun ini," ujarnya menandaskan.