Pemerintah Harus Tegas Soal Penerapan Social Distancing di KRL
Sebab, ungkap Saleh, sampai saat ini, masyarakat masih banyak yang berdesak-desakan ketika masuk dan berada di dalam alat transportasi umum.
Anggota Komisi IX Saleh Partaonan Daulay angkat suara terkait kepadatan yang terpantau di moda transportasi massal, seperti KRL. Dia meminta pemerintah mengambil langkah tegas untuk mengatasinya.
"Berkenaan dengan penerapan social distancing di transportasi umum, pemerintah diharapkan dapat segera mengambil kebijakan tegas," kata dia, saat dihubungi, Senin (23/3).
-
Kenapa para pengguna KRL merasa lega dengan dicabutnya aturan wajib masker? Adanya aturan itu otomatis pengguna KRL bisa bernapas lega.
-
Kapan aturan wajib masker di KRL resmi dicabut? Sesuai dengan SE tersebut, mulai 12 Juni 2023 seluruh pengguna perjalanan Commuter Line diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan Covid-19,
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana KAI Commuter menjaga kesehatan para pengguna KRL meskipun aturan masker sudah dicabut? KAI Commuter juga tetap mengajak seluruh pengguna untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup sehat dengan tetap membawa hand sanitizer.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Sebab, ungkap Saleh, sampai saat ini, masyarakat masih banyak yang berdesak-desakan ketika masuk dan berada di dalam alat transportasi umum.
Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan karena jaga jarak yang diimbau pemerintah tidak terlaksana dengan baik. "Ini kan berarti, masyarakat masih bekerja sebagaimana biasanya. Tidak ada perubahan sebelum dan sesudah virus ini merebak," tegas dia.
"Semestinya, ada yang diimbau pemerintah dapat dijalankan dengan baik. Ini adalah untuk kepentingan masyarakat luas. Karena itu, perlu ada sikap tegas agar semua bisa mematuhi," terang dia.
Dalam titik tertentu, pemerintah bisa meminta agar masyarakat tidak keluar rumah. Namun konsekuensinya, pemerintah harus bersedia menyediakan dan menyiapkan kebutuhan mereka. Bagaimanapun juga, masyarakat tetap keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.
"Ironi sekali kan? Masyarakat di perkotaan rata-rata tahu dan sudah mendengar bahaya virus corona. Tetapi mereka tetap keluar rumah. Mereka seakan lebih takut pada rasa lapar daripada virus corona. Ini yang harus diselesaikan pemerintah agar imbauan jaga jarak yang disampaikan dapat ditaati," tandasnya.
Baca juga:
Jika Pengguna Tak Patuhi Social Distancing, DPR Sarankan KRL Setop Beroperasi
Penumpang Menumpuk, Penyesuaian Jadwal KRL Dibatalkan
KRL Penuh Sesak Hingga Berdiri Pakai Satu Kaki, Social Distancing?
Mulai Besok, KRL Hanya Beroperasi dari Pukul 06.00 Hingga 20.00 WIB
CEK FAKTA: Pria Kejang-Kejang di KRL Bukan Karena Corona, Tapi Sakit Maag
Penjelasan KCI Soal Video Penumpang Sakit di Stasiun Pondok Cina