Pemerintah Sebar 21.881 Sampel untuk Survei Seroprevalensi ke 34 Provinsi
Budi menjelaskan, survei ini dilakukan setiap 6 bulan sekali. Bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dan badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah melakukan 21.881 sampel seroprevalensi survei yang tersebar di 34 provinsi, untuk bahan dasar menyusun pedoman kehidupan epidemi. Ditargetkan survei ini selesai pada pertengah Desember.
"Hasil survei ini diharapkan bisa selesai di pertengahan Desember dan bisa memberikan gambaran yang lengkap mengenai kondisi kekebalan atau kondisi antibodi dari seluruh rakyat dan menjadi basis bagi penyusunan kebijakan-kebijakan kita kedepannya," ucap Budi dikutip melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/10).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
Budi menjelaskan, survei ini dilakukan setiap 6 bulan sekali. Bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dan badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO).
Pertimbangan kolaborasi dengan WHO agar hasil survei dapat dipublikasi ke dunia dan menunjukkan kesiapan Indonesia menghadapi masa transisi dari pandemi menjadi endemi.
"Menunjukkan kesiapan Indonesia dalam mengantisipasi penanganan pandemi dan transisinya menjadi epidemi," jelasnya.
Melalui situs resmi WHO, dalam sesi tanya jawab, dijelaskan bahwa seroprevalensi bertujuan untuk mengukur besaran kekebalan kelompok pada satu negara atau wilayah. Berikut penjelasan lengkap WHO:
"Upaya-upaya mencapai ‘kekebalan kelompok’ melalui tindakan memaparkan orang terhadap suatu virus merupakan tindakan yang dari sisi keilmuan bermasalah dan tidak etis. Membiarkan COVID-19 menyebar di tengah penduduk, terlepas dari usia atau status kesehatan akan mengakibatkan infeksi, penderitaan, dan kematian yang tidak seharusnya terjadi.
Sebagian besar penduduk di kebanyakan negara tetap rentan terhadap virus ini. Survei seroprevalensi mengindikasikan bahwa di sebagian besar negara, penduduk yang telah terinfeksi COVID-19 masih berjumlah di bawah 10%.
Kita masih mempelajari kekebalan terhadap COVID-19. Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami respons imun dalam beberapa minggu pertama setelah terjadinya infeksi, tetapi kita belum dapat memastikan seberapa kuat atau bertahan lama respons imun tersebut, atau perbedaan respons imun dari satu orang ke orang lain. Terdapat juga laporan orang-orang yang terinfeksi COVID-19 untuk kedua kalinya.
Sebelum kita lebih memahami kekebalan COVID-19, tidak mungkin untuk kita mengetahui berapa banyak penduduk yang kebal dan seberapa lama kekebalan tersebut bertahan, apalagi memprediksi masa depan. Tantangan-tantangan ini seharusnya menutup kemungkinan rencana upaya meningkatkan kekebalan di suatu populasi dengan cara membiarkan orang terinfeksi.
Meskipun orang lanjut usia dan orang yang memiliki gangguan-gangguan penyerta merupakan orang-orang yang paling berisiko mengalami penyakit parah dan kematian, mereka bukanlah satu-satunya kelompok yang berisiko.
Terakhir, meskipun sebagian besar orang yang terinfeksi mengalami penyakit COVID-19 yang ringan atau sedang, banyak orang menjadi sakit serius dan harus dirawat di rumah sakit.
"Kita baru mulai memahami dampak kesehatan jangka panjang pada orang-orang yang telah mengalami COVID-19, termasuk apa yang dideskripsikan dengan ‘COVID berkepanjangan.’ WHO bekerja dengan tenaga-tenaga klinis dan pasien dari berbagai kelompok untuk lebih memahami efek jangka panjang COVID-19."
Baca juga:
7 Atlet PON Positif Covid-19 Kembali ke Daerahnya Sebelum Tuntas Masa Karantina
Menkes Sebut Penularan Covid-19 di PON Diduga Berasal dari Penginapan Atlet
Ini Strategi Pemerintah Cegah Lonjakan Covid-19 usai Libur Natal-Tahun Baru
2 Syarat Ketat Turis Asing Bisa Masuk ke Indonesia
Luhut Sebut Jokowi Minta Menteri Tak Lepas Tangan saat Covid-19 Terkendali