Pemkab Banyuwangi Pastikan Event BEC Gratis
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memastikan pagelaran event Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang berlangsung pada Sabtu (27/7) bisa disaksikan secara gratis oleh semua masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memastikan pagelaran event Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang berlangsung pada Sabtu (27/7) bisa disaksikan secara gratis oleh semua masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Yanuar Bramuda menjelaskan, tidak ada jual beli tiket dalam pagelaran event BEC.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
Bagi yang ingin menyaksikan, masyarakat bisa langsung datang ke 10 titik panggung yang sudah di sediakan mulai dari Taman Blambangan sampai Stadion Diponegoro sepanjang 2,5 kilometer.
"BEC ini gratis, untuk masyarakat lokal, tapi kami juga mengutamakan tamu undangan yang banyak dari luar daerah, mereka datang jauh jauh, nginep di sini, masak gak dapat tiket," kata Bramuda, Jumat (26/7).
Sementara tiket yang sengaja dibuat untuk tamu undangan, Bramuda memastikan tidak diperjualbelikan. Bila menemukan, pihaknya meminta agar melaporkan ke Dinas Pariwisata.
"Tiket tidak diperjualbelikan, jika ada, bisa laporkan ke dinas pariwisata," tegasnya.
©2019 Merdeka.com
Bramuda mengimbau, agar masyarakat yang biasanya terpancing datang ke panggung utama sehingga banyak yang berdesakan, bisa melihat di titik panggung yang lain. Pihaknya telah membuatkan titik-titik perform lain untuk penonton.
Di titik lain para talent juga menunjukkan atraksinya, seperti di stage utama. Hanya saja stage utama menjadi titik pemberangkatan dan tersedia tempat khusus tamu undangan.
"Nah agar tidak berjubel, diharapkan tidak hanya menumpuk melihat di stage utama, karena kami menyediakan 10 titik stage," katanya.
Tahun lalu, kata Bramuda, menemukan tiket BEC yang dijual di media sosial dengan harga Rp 100-150 ribu
"Karena tahun kemarin melihat di media sosial ada yang jual Rp 100-150 ribu. Saya pastikan semua gratis," terangnya.
Tahun ini BEC yang merupakan Top 10 Event Pariwisata Nasional, bakal mengangkat tema 'Kingdom of Blambangan'. Tema besar King of Blambangan ini lalu dipecah menjadi 10 sub tema yang dituangkan dalam 120 busana etnik.
(mdk/hhw)