Pemkot Mataram Siapkan Dua Hotel Jadi RS Darurat untuk Pasien Covid-19 Tanpa Gejala
Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan dua hotel dengan kapasitas 80 tempat tidur untuk isolasi mandiri terpusat bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala.
Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan dua hotel dengan kapasitas 80 tempat tidur untuk isolasi mandiri terpusat bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Kamis, mengatakan berdasarkan SK Wali Kota Mataram per 2 Februari 2021, dua hotel yang kini menjadi rumah sakit (RS) darurat Covid-19 adalah Hotel Nutana dan Fizz.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Masing-masing hotel memiliki 40 bed, jadi tersedia 80 tempat tidur. Tapi, kalau jumlah pasien isolasi mandiri terus bertambah kita bisa tambah hotel lagi," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (4/2).
Dengan beroperasinya RS darurat Covid-19 itu, semua pasien Covid-19 tanpa gejala akan diarahkan di salah satu hotel tersebut, sehingga perawatan dan pengawasan selama masa isolasi mandiri bisa lebih fokus dan terpusat.
"Saat ini sudah ada 10 pasien positif Covid-19 yang berada di RS darurat di Hotel Nutana. Jadi, kita bisa pastikan kalau pasien ini tidak ke mana-mana dan benar-benar isolasi mandiri," katanya.
Dikatakan, jumlah pasien yang diisolasi mandiri di RS darurat tersebut, memang belum semuanya, sebab masih ada pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah dan ada juga yang sudah sehat.
Data terakhir, jumlah pasien isolasi mandiri di Kota Mataram sekitar 35 orang, namun sebagian sudah ada yang sembuh. Sementara, yang masih menjalani isolasi mandiri akan diajak dan sarankan pindah ke salah satu RS darurat tersebut.
"Kita akan bekerja sama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, camat dan lurah untuk memperbarui data pasien Covid-19 yang isolasi mandiri. Kalau masih ada yang isolasi di rumah akan kita pindah ke RS darurat," katanya.
Sementara terkait dengan laporan pasien isolasi mandiri dari sejumlah RS, dr Jack begitu dia akrab disapa mengatakan, saat ini semua RS sudah berkomitmen akan memberikan data dan melaporkan pasien positif Covid-19 tanpa gejala.
"Hal ini sebagai bentuk komitmen bersama melakukan upaya pencegahan dan mendukung Kota Mataram keluar dari zona oranye menuju zona hijau Covid-19," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa menambahkan salah satu alasan kuat pembukaan RS darurat adalah untuk mencegah klaster keluarga.
Munculnya klaster keluarga selama ini dipicu karena pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah, namun tidak memenuhi parameter yang dipersyaratkan dan masih banyak yang belum paham tentang isolasi mandiri.
"Isolasi mandiri bukan hanya tidak boleh keluar rumah, melainkan tidak boleh keluar kamar. Yang terjadi justru, pasien isolasi di rumah, tapi makan minum, bahkan nonton tetap kumpul dengan keluarga," ujarnya.
Baca juga:
Wagub DKI Minta Pemerintah Pusat Tak Potong Insentif Tenaga Kesehatan
Wagub Jabar Sebut Asrama Haji Bekasi Sudah Layak Digunakan Sebagai RSD Covid-19
Sepekan Terakhir, Permintaan Alat Tes Cepat Covid-19 di Pasar Pramuka Meningkat
Kabupaten Bogor Zona Merah Corona, Bupati Pertimbangkan Opsi Lockdown
Ahli: Antibodi Penyintas Covid-19 Bertahan Tiga Hingga Delapan Bulan
Ombudsman Sebut Limbah Medis Covid-19 Capai 138 Ton per Hari