Pemkot Solo Libatkan Orang Tua Dampingi Anak Jalani Isolasi Terpusat
Meski demikian, dia mengaku ada beberapa orang tua maupun anak yang menolak menjalani isolasi terpusat.
Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah menyatakan pada isolasi terpusat untuk anak yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah setempat akan melibatkan orang tua sebagai pendamping.
"Untuk isoter anak sudah disiapkan, tinggal orang tua mengizinkan anak diisolasi atau tidak, tinggal itu saja," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Siapa yang menggugat Gibran? Almas Tsaqibbirru, penggugat syarat usia capres-cawapres yang dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK), kini menggugat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam perkara wanprestasi ke Pengadilan Negeri Surakarta, Jawa Tengah.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Siapa yang mendampingi Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran? Kehadirkan Selvi Ananda, istri dari Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Rabu, (25/10/23) menyita perhatian.
-
Kapan Gibran menyindir Cak Imin soal IKN? Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyelepet Cak Imin soal rencana pembangunan 40 kota besar. Gibran menyindir Cak Imin ingin bangun puluhan kota besar tetapi menolak IKN "Gus Muaimin ini agak aneh ya, pengen membangun kota seperti Jakarta tapi enggak setuju IKN. Tapi ya monggo lah ya enggak apa-apa," kata Gibran dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
Meski demikian, dia mengaku ada beberapa orang tua maupun anak yang menolak menjalani isolasi terpusat.
"Bukan cuma diisoter, di-'swab' (tes usap) saja banyak yang menolak," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Meski demikian, Gibran memastikan pada isolasi terpusat tersebut orang tua akan ditempatkan di ruangan yang sama dengan anak.
"Nanti ada 'treatment' (penanganan) khusus. Yang penting orang tua mengizinkan, daripada satu rumah dikurung semua, mending diisoter biar bapak ibunya bisa tetap bekerja," jelasnya.
Dia memastikan untuk program surveilans atau pengamatan dari Kementerian Kesehatan berupa tes usap secara acak yang dilakukan di sekolah-sekolah akan kembali dilakukan pada bulan ini.
"Jalan terus surveilans, kami lakukan lagi di beda sekolah, nanti bulan November segera dari Kementerian Kesehatan juga. Angkanya (kasus, red.) pasti naik tetapi kami pastikan terkendali. Ini untuk memastikan mana yang sehat mana yang tidak, kan kebanyakan OTG (Orang Tanpa Gejala)," tutupnya.
Baca juga:
Tak Lagi Jadi Lokasi Isoter, KM Tidar Kembali Layani Penumpang
Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Pemkab Garut Siapkan Nakes hingga Ruang Isolasi
Kabur dari Wisma Atlet, Rachel Vennya Diduga Dibantu Anggota TNI
Menpora Sebut 7 Atlet PON XX Papua yang Kabur dari Karantina Sudah Dites Antigen
Satgas: Isolasi Terpusat Menyelamatkan Agar Tidak Tertular Covid-19
Polda Kalsel Siapkan Isoman Terpusat di Mako Brimob