Tak Kenal Gengsi, Perempuan 20 Tahun Ini Sukses Jadi Juragan Sapi dan Raup Omzet Ratusan Juta
Menjadi anak tunggal bukan alasan dirinya mudah menggapai kesuksesan.
Menjadi anak tunggal bukan alasan dirinya mudah menggapai kesuksesan.
Tak Kenal Gengsi, Perempuan 20 Tahun Ini Sukses Jadi Juragan Sapi dan Raup Omzet Ratusan Juta
Masa kini, tidak banyak anak muda terjun langsung di dunia peternakan. Padahal, bidang ini tidak kalah saing dalam pendapatan.
Namun begitu, Diva berkeyakinan mendapatkan jalan sukses di bidang peternakan.
Dikutip dari kanal Youtube Seribu Mimpi, perempuan uda berusia 20 tahun itu merupakan lulusan sarjana manajemen dari Universitas Widyatama.
Diva bercerita, meskpiun terlahir sebagai anak tunggal, tidak membuatnya lengah dalam meniti jalan kesuksesan. Justru karena status itu, dia bertekad membuat orang tuanya bangga atas pencapaiannya.
Masa kecilnya dilalui cukup memprihatinkan. Ayahnya pernah berjualan rongsokan sisa plastik minuman plastik. Sementara sang ibu berjualan es jeli dan kerupuk yang dititip ke warung-warung.
Orang tuanya berjuang keras agar bisa meningkatkan perekonomian keluarga.
Diva mengatakan peternakan sapi yang dia jalani saat ini merupakan hasil rintisan ayahnya. Usahanya dipilih karena letak rumah yang berada di pegunungan serta keluarganya yang turun temurun menggeluti dunia peternakan dan pertanian.
Peternakan sapi yang dia beri nama Diva's Cow terletak di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Peternakannya fokus pada
sapi potong dan penggemukan.
Awalnya, Diva's Cow hanya merawat sapi-sapi orang lain di kandang kecil di sebelah rumahnya yang masih sederhana.
Namun seiring berjalannya waktu relasi ayahnya yang banyak membuat usaha ini semakin berkembang.
Selain itu sapi hasil dari peternakannya beberapa kali mengikuti kontes dan mendapatkan gelar juara sehingga namanya semakin dikenal.
Dari situlah sapi di peternakannya semakin bertambah mulai 5 hingga 20 ekor.
“Dapat tender, dapat lelang, terus makin banyak orang yang kenal,” ujar Diva.
Ia mengambil sapi dari berbagai daerah seperti Boyolali, Kediri, Tuban, dan Tulungagung. Sapi yang dirawatnya dapat dipanen selama 3 bulan sekali.
“Panennya biasanya itu 3 bulan sekali kita pilih-pilih sapi yang buat dipotong,” ungkap Diva.
Diva mulai terjun membantu usaha ayahnya sejak 2020 membantu administrasi peternakan. Ia kerap kali diajak ayahnya mencari sapi, dari situlah semakin lama ia mengerti berbagai jenis sapi dan tertarik menekuni usaha peternakan sapi.
Namun perjalanannya tak selalu mulus. Di awal mulai terjun langsung ke kandang, ia menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyebabkan 20 sapi mati seketika. Hal itu hampir membuatnya mundur dari usahanya.
“Aku panik banget sih di situ, baru terjun udah kepikiran buat enggak mau deh bisnis ini,” ujar Diva.
Kejadian tersebut tak membuatnya menyerah. Ia memutuskan untuk memperdalam pengetahuan dan keahliannya dalam pemeliharaan sapi, menjadikan setiap kerugian sebagai pelajaran berharga.
Dari sebuah kandang di samping rumah sederhananya, kini peternakan sapi miliknya memiliki kapasitas kandang 150-200 ekor sapi. Sementara itu, setiap tahunnya Diva's Cow bisa memutarkan sekitar 1.500 ekor sapi.
Dengan pendapatan mencapai ratusan juta, Diva's Cow tidak hanya merupakan bisnis yang sukses, tetapi juga merupakan bukti nyata dari dedikasi dan ketekunan Diva dalam mengembangkan usahanya.
Reporter magang: Nur Pangesti.