Pemkot Solo pastikan tambah kereta wisata Ambarawa
Kereta yang sering disebut sebagai Sepur Kluthuk Ambarawa tersebut akan melengkapi kereta wisata sebelumnya.
Kereta api kuno dari Museum Kereta Api Ambarawa akan dioperasionalkan di Kota Solo mulai tahun ini. Kereta yang sering disebut Sepur Kluthuk Ambarawa tersebut akan melengkapi kereta wisata yang sudah ada sebelumnya, yakni Sepur Kluthuk "Jaladara".
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo saat ini tengah menyiapkan regulasi terkait pengelolaan kereta yang akan melintas di Jalan Slamet Riyadi yang membelah Kota Solo tersebut.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk operasional Sepur Kluthuk dari Ambarawa tersebut. Sesuai rencana, Sepur Kluthuk Ambarawa bisa dioperasionalkan tahun ini," ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajat kepada wartawan, Jumat (3/10).
Herman mengatakan, sejauh ini Dirjen Perkeretaapian memberikan respon yang baik untuk operasional Sepur Kluthuk Ambarawa ke Solo. Menurut Herman saat ini Sepur Kluthuk Ambarawa masih dalam proses perbaikan, lantaran usianya yang sudah tua.
"Usianya hampir sama dengan Sepur Kluthuk Jaladara, jadi butuh perawatan lebih, ada yang harus diperbaiki sebelum dioperasionalkan," katanya.
Herman menambahkan kini pihaknya tengah memikirkan bentuk pengelolaan sepur tersebut. Apakah dalam bentuk hibah atau sewa seperti Jaladara.
Seperti diketahui, pengelolaan Sepur Kluthuk Jaladara tarif yang ditetapkan untuk sekali perjalanan sebesar Rp 3.250.000. Herman mengatakan angka penentuan tarif sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) Pemkot dengan PT KAI. Begitu pula dengan nilai sewa yang disepakati yakni sebesar Rp 789 juta.
"Dengan asumsi untuk pengoperasian 86 kali perjalanan dalam setahun. Penghitungan ini disesuaikan dengan kondisi kereta yang telah berusia tua dan perlu perawatan ekstra lebih," ujarnya.