Cerita Pengemudi Ojek Online Antar Paket Mencurigakan dari Kampung Ambon, Dibuka Isinya Narkoba
MR mengatakan, ia menaruh rasa curiga terhadap paket yang dibawa.
Paket diduga sabu diambil oleh pengemudi ojek online dari seorang pengguna aplikasi inisial N.
Cerita Pengemudi Ojek Online Antar Paket Mencurigakan dari Kampung Ambon, Dibuka Isinya Narkoba
Polisi selidiki temuan paket berisi narkoba yang dikirimkan melalui jasa pengiriman ojek daring. Adalah pengemudi ojek online (ojol) berinisial MR (32) yang melaporkan kasus ini ke Polsek Palmerah.
"Lagi kita lidik," kata Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga kepada wartawan, Rabu (3/7).
Panjiyoga mengatakan, paket diduga sabu diambil oleh pengemudi ojek online dari seorang pengguna aplikasi inisial N di daerah sekitar Kelurahan Kedaung, Kali Angke, Cengkareng Jakarta Barat. Dia menyebut, paket sabu dikamuflase di dalam kemasan mie instan oleh pengirimnya.
"Informasi dia ngambil dari deket kampung Ambon," ujar dia.
Panjiyoga belum mau berbicara detail terkait penanganan kasus ini. Dia hanya menyebut, sabu diduga seberat 1 gram.
"Kita masih selidiki karena penerima nya kan nggak jelas walaupun nomor telepon nya ada, intinya sedang kita lidik. Saya nggak bisa ngomong (dikirim ke mana) nanti kalau saya kasih tau mereka tahu dong," ujar dia.
Saat ini, kepolisian sedang melayangkan panggilan kepada sopir ojek dari untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
"Sopir ojol kita panggil untuk kita mintai keterangan dulu," ucap dia.
Sementara itu, pengemudi ojek daring MR bercerita ketika itu dia menerima order pengiriman barang dari salah satu pengguna layanan aplikasi Gojek pada Minggu, 30 Juni 2024. Dia kemudian mengambil paket di daerah Cengkareng Jakarta Barat untuk dikirimkan ke D di daerah Karang Tengah, Tangerang.
"Saya ke tempat pick up barang," kata dia kepada wartawan.
MR mengatakan, ia menaruh rasa curiga terhadap paket yang dibawa. Bukan tanpa alasan, MR melihat banyak orang-orang yang berpenampilan seperti preman. Mereka ada yang duduk dan berdiri sambil pegang ponsel. Adapula yang membawa buku catatan.
"Saya tuh punya perasaan enggak enak, karena di sepanjang gang itu sebelum pick up, banyak sekali orang yang terlihat menyeramkan seperti preman," ujar dia.
Tak cuma itu, pengalaman paket diambil di alamat yang jelas. Tapi ini hanya pinggir jalan saja.
"Si pengirim duduk santai kasih ke saya 'ini bang barangnya, sana langsung putar balik'," ujar MR.
Atas dasar itu, MR kemudian mengecek isi dalam paket tersebut. Yang mengejutkan, ada paket mencurigakan di dalamnya bungkus mie instan.
"Saya bawa barang itu, sekitar 1 sampai 2 kilometer saya cek barang itu karena perasaan saya enggak enak, kemudian saya buka isinya 1 botol air mineral tanggung, sama mie. Mie tersebut di dalamnya terbuka. Ternyata memang di dalam mie isinya bukan seperti bumbu mie, tapi kotak kecil berwarna hitam," ucap dia.
Dia mengatakan, ketika itu berniat ke kantor operasional Gojek. Namun, karena waktu sedang hari libur sehingga memutuskan untuk pergi ke kantor polisi terdekat.
"Saya cari google kantor polisi atau polsek. Dapat lah polsek Palmerah, di internet tulisannya buka, ya udah setelah itu saya ke Polsek Palmerah untuk lapor," ucap dia.