Pemprov Jabar janji kebut pembebasan lahan Tol Cisumdawu
Adapun detil anggaarannya, seksi satu ini menelan Rp 1,8 triliun.
Proses pembebasan lahan pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) terus dikebut. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat meminta Satker pembangunan tol Cisumdawu segera melakukan pendetailan trase sehingga pihaknya segera membebaskan tanah yang terkena proyek.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menjelaskan, pihaknya juga segera mengirimkan surat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono agar alokasi dana untuk seksi satu dialokasikan tahun ini atau 2016. Adapun detil anggaarannya, seksi satu ini menelan Rp 1,8 triliun.
Seksi satu ini mencakup Cileunyi-Rancakalong yakni sudah mencapai 31 persen atau sekitar 134 hektare. Panjang seksi satu tol yang berada di Selatan Jabarini mencapai 12,025 persen.
"Sehingga pembangunannya bisa bersama seksi satu dan dua secara bersamaan," katanya saat melakukan peninjauan proyek pembangunan tol Cisumdawu, Jumat (23/10).
Pemprov Jabar optimistis proyek pembangunan jalan tol Cisumdawu ini relatif lebih cepat. Apalagi ini tugas khusus pemerintah pusat.
Namun, pembangunan tol tersebut bukan berarti tidak ada hambatan. Salah satu yang terjadi di lapangan yakni lahan-lahan kas desa yang terkena dampak langsung pembangunan.
Selain itu, lanjut Iwa, ada sembilan tanah wakaf yang juga sudah diselesaikan. Di antaranya desa Desa Pamulihan, Desa Sukasirna Kecamatan Rancakalong, Desa Ciherang, Desa Girimukti berupa masjid, dan ada tiga masjid di Desa Mekarjasa.
"Tanah wakaf ini Suratnya sudah disampaikan ke satker, nanti satker akan disampaikan ke pak irjen, dan pak irjen akan menyampaikan pada sekjen Kementerian Agama. Jadi kami dari pemprov jabar, khususnya saya, akan membantu Kementerian Agama menyelesaikan apa yang sudah diminta Irjen Bina Marga," ungkapnya.