Pemprov Riau Klaim Bandrol Biaya Test Swab Paling Murah se Indonesia
Yovi menyebutkan, pemerintah memang memungut biaya bagi masyarakat yang ingin melakukan tes swab. Karena pengadaan alat swab merupakan anggaran milik pemerintah.
Biaya tes swab untuk Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Riau senilai Rp1,7 juta menjadi polemik. Namun, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengklaim tarif itu paling murah se-Indonesia.
"Untuk biaya tes swab mandiri di Provinsi Riau, paling murah dari daerah lain di Indonesia," katanya, Selasa (2/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Di Kalimantan, dia mencontohkan, pemerintah daerah di sana mematok harga Rp2,1 juta untuk satu orang warga yang ingin tes swab mandiri.
"Selanjutnya, di Lab Biomolekurel FA UI (Universitas Indonesia) Swab seharga Rp1,8 juta dan di Laboratorium Ifman sebesar Rp1.750.000. Itu tarif di setiap masing-masing rumah sakit," jelasnya.
Yovi menyebutkan, pemerintah memang memungut biaya bagi masyarakat yang ingin melakukan tes swab. Karena pengadaan alat swab merupakan anggaran milik pemerintah.
"Setiap masyarakat yang telah melakukan tes swab, biayanya Rp1.700.000 itu akan disetorkan ke kas daerah. Karena itu adalah uang rakyat," ungkapnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Arifin Ahmad, dr Nuzelly menambahkan, pemeriksaan hasil swab yang dijalankan melalui Laboratorium Biomolekuler RSUD tidak dijadikan bisnis.
Pihaknya mengaku hanya memfasilitasi bagi warga yang ingin tes swab melalui jalur mandiri, sebagai syarat untuk bepergian keluar kota, terutama ke Jakarta.
"Karena pemerintah mewajibkan setiap orang yang masuk ke suatu wilayah harus menunjukkan hasil swab, dari daerah asal," katanya.
Nuzelly mengatakan, sebelumnya tes swab Laboratorium Biomolekuler RSUD hanya difokuskan untuk memeriksa pasien dalam pengawasan (PDP) di Riau. Sedangkan, dibukanya tes swab jalur mandiri ini merupakan atas saran Gubernur Riau Syamsuar, yang menginginkan difasilitasi dan meringankan warga yang akan ke Jakarta.
"Tes swab mandiri ini, bukan untuk tujuan komersil. Tapi bagaimana memfasilitasi masyarakat yang harusnya tidak bepergian. Yang jelas prinsipnya harus tidak bepergian masyarakat keluar daerah seperti ke Jakarta, yang mengharuskan ada hasil swab," jelas Nuzelly.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan aturan pemerintah bagi yang memang butuh ke Jakarta. Penerapannya, sesuai standar dari pemerintah gugus tugas.
"Kalau surat untuk keluar tidak mungkin masyarakat menggunakannya. Masyarakat bisa memahami begitulah caranya supaya tugas kita juga terakomodir," jelasnya.
Nuzelly juga menyampaikan, pada intinya masyarakat harus menjaga kesehatan dan tidak bepergian dulu kecuali penting. Selain itu, dia mengatakan pemerintah tidak mungkin membiayai semua masyarakat yang ingin keluar Riau dengan hasil swab secara gratis.
Dia menyarankan, agar warga Riau, lebih baik jangan bepergian dulu, karena pihaknya tidak membiayai tes swab untuk keperluan pribadi. Tes swab tersebut lebih diperuntukkan bagi warga yang memiliki urusan penting karena tugas perusahaan, atau ada keluarga yang meninggal, pihaknya memfasilitasi dengan biaya standar.
"Sekarang ini bagaimana kita memutus mata rantai Covid-19, apalagi di Riau sekarang pasien positif semakin rendah, dan kalau bisa dipertahankan sampai pasien positif di Riau nol. Jangan sampai orang masuk bebas ke Riau, kita harus disiplin lagi," tutup Nuzelly.
(mdk/fik)