Pemuda GMIM di Sulut minta Jokowi usut tuntas kasus Aceh Singkil
Mereka juga meminta SKB tentang rumah ibadah dicabut.
Protes kerusuhan berujung peristiwa pembakaran dan pembongkaran gereja di Kabupaten Aceh Singkil kembali terjadi di Kota Manado. Aksi kali ini digelar Pemuda Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) se-Sulawesi Utara mendatangi kantor DPRD Sulut, Jumat (23/10), buat menyampaikan aspirasi mereka.
Pemuda GMIM mengajukan beberapa tuntutan dalam aksinya. Mereka minta pencabutan SK bersama dua menteri tentang pendirian rumah ibadah, mendesak Presiden Joko Widodo menyelesaikan pembakaran gereja dan penggusuran gereja di Aceh Singkil secara adil, jujur dan transparan, meminta negara menjamin setiap masyarakat dapat memeluk agama masing-masing dengan tenang dan damai, serta mendesak Presiden Joko Widodo membangun kembali rumah ibadah dibongkar dan dibakar di Aceh Singkil.
Ketua DPRD Sulut, Stevanus Vreeke Runtu, bersama anggota DPRD Sulut, Amir Liputo, Billy Lombok, James Karinda yang menerima peserta aksi mengatakan, apa yang menjadi tuntutan Pemuda GMIM akan disuarakan kepada pemerintah pusat. Supaya hal-hal itu akan menambah kerukunan antarumat beragama.
"Apa yang menjadi kerinduan dari Pemuda GMIM akan kami sampaikan secara terbuka dan sesuai prosedur kepada pemerintah RI, kepada Presiden, kepada Menteri yang menerbitkan surat keputusan," kata Runtu.