Pendakian Gunung Rinjani Lombok Dibuka Kembali Hari Ini
Masing-masing jalur pendakian Gunung Rinjani sudah ditetapkan batas maksimal jumlah wisatawan yang akan melakukan pendakian
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) kembali membuka aktivitas wisata pendakian dua hari setelah (H+2) Idul Fitri 1442 Hijriah karena sebelumnya sempat ditutup pada 12-14 Mei 2021.
"Aktivitas pendakian mulai dibuka hari ini, namun masih menerapkan kuota terbatas di masing-masing jalur pendakian," kata Kepala BTNGR Dedy Asriady, dilansir Antara dari Mataram, Sabtu (15/5).
-
Di mana Gunung Rinjani berada? Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.762 mdpl. Gunung ini berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
-
Bagaimana cara mencapai puncak Gunung Rinjani? Trekking ke puncaknya memerlukan waktu 2 hingga 4 hari, tergantung rute yang dipilih dan kondisi fisik pendaki.
-
Apa yang dicapai oleh Abun Sungkar saat mendaki Gunung Rinjani? Abun Sungkar berhasil meraih impian mendaki Gunung Rinjani. Meskipun perjalanannya tidaklah mudah, Abun berhasil mengatasi segala rintangan dan mencapai puncak dengan keberhasilan.
-
Bagaimana Abun Sungkar mencapai puncak Rinjani? Summit attack ke puncak Rinjani merupakan tantangan terberat. Namun, Abun berhasil mengatasi semua rintangan dan akhirnya berdiri tegak di ketinggian 3.726 mdpl.
-
Mengapa Gunung Rinjani menjadi tempat pemujaan spiritual bagi penduduk Lombok? Gunung Rinjani memiliki makna spiritual yang mendalam bagi penduduk Lombok, khususnya bagi suku Sasak dan penganut agama Hindu. Mereka menganggap gunung ini sebagai tempat yang sakral.
-
Kenapa Gunung Rinjani menjadi favorit bagi banyak orang? Gunung Rinjani adalah salah satu gunung yang menjadi favorit banyak orang.
Ia menyebutkan enam jalur pendakian resmi yang dibuka, yakni jalur pendakian Sembalun, Tete Batu, dan Timbanuh, di Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, jalur pendakian Torean, dan Senaru, di Kabupaten Lombok Utara, dan jalur pendakian Aik Berik, di Kabupaten Lombok Tengah.
Masing-masing jalur pendakian sudah ditetapkan batas maksimal jumlah wisatawan yang akan melakukan pendakian. Misalnya, jalur pendakian Sembalun, dan Senaru, masing-masing 75 orang per hari atau 50 persen dari total kapasitas kunjungan.
Sementara jalur pendakian Timbanuh, dan Aik Berik, maksimal 50 orang per hari. Sedangkan dua jalur pendakian baru, yakni Torean, dan Tete Batu, maksimal hanya 30 orang per hari.
Dedy menambahkan setiap wisatawan yang akan melakukan pendakian wajib membeli tiket secara daring (online) melalui aplikasi e-Rinjani yang bisa diunduh melalui Playstore.
"Kami juga menerapkan protokol kesehatan, yakni setiap pendaki wajib diperiksa suhu tubuhnya, mengenakan masker, dan bagi pendaki dari luar NTB wajib menunjukkan surat keterangan bebas COVID-19," katanya.
Selain wisata pendakian, BTNGR juga tetap membuka delapan destinasi wisata alam nonpendakian yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Delapan tempat wisata alam nonpendakian tersebut, yakni Air Terjun Otak Kokok, Air Terjun Jeruk Manis, Air Terjun Mayung Polak, Air Terjun Mangku Sakti, Gunung Kukus, Telaga Biru, Sebau, dan Savana Propok.
Ia mengatakan delapan destinasi wisata nonpendakian tersebut dibuka untuk masyarakat umum yang ingin berwisata setelah Lebaran, namun tetap menerapkan pembatasan, yakni kuota 30 persen dari kapasitas normal.
"Para pengunjung juga diwajibkan menerapkan protokel kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer," demikian Dedy Asriady.
Baca juga:
Pendakian Gunung Gede Pangrango Kembali Dibuka
Cuaca Ekstrem, Penutupan Jalur Pendakian Gunung Gede-Pangrango Diperpanjang
Wisata Pendakian Gunung Rinjani dan Tambora Kembali Dibuka
Petik Bunga Kayu Panjang Umur, 10 Pendaki Gunung Dempo Di-blacklist 3 Tahun
Gunung Raung Mulai Normal, Pendaki Boleh Naik Tapi Dilarang Menginap