Peneliti LIPI nilai Jokowi berhasil wujudkan stabilitas politik
"Memasuki tahun kedua Jokowi sudah otonom. Kalau ke depan hal ini konsisten bisa dijaga, sangat menjanjikan. Sebab kita semua sepakat bahwa Pak Jokowi ini memang sungguh-sungguh punya komitmen luar biasa," jelasnya.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris mengapresiasi gebrakan Presiden Joko Widodo dalam menjalankan roda pemerintahan. Menurut dia, tujuan Jokowi dalam mewujudkan stabilitas politik dan mengefektifkan kinerja kabinet sudah tercapai.
Melihat capaian kerja itulah, Syamsuddin yang sebelumnya tak mendukung Jokowi untuk menjadi presiden akhirnya tersadar, lalu berbalik arah mendukung. Apalagi ketika melihat lawan politik Jokowi yang semakin tak terarah.
"Waktu itu 2013, saya belum ikhlas Jokowi jadi Presiden, tapi begitu lihat lawan politiknya saya balik badan. Jokowi harus kita dukung," ujarnya di Gedung III Aula Serba Guna, Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (21/10).
Syamsuddin menjelaskan, hasil kerja Jokowi dua tahun ini bukan diperoleh secara instan. Menurut dia, banyak tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan Nawa Cita.
Di tahun awal memimpin Indonesia, jelas dia, Jokowi mendapat tantangan berat dari partai pengusung. Kala itu, Jokowi dipaksa berkomitmen membentuk kabinet profesional dikompromikan dengan kepentingan partai pendukung.
"Memasuki tahun kedua Jokowi sudah otonom. Kalau ke depan hal ini konsisten bisa dijaga, sangat menjanjikan. Sebab kita semua sepakat bahwa Pak Jokowi ini memang sungguh-sungguh punya komitmen luar biasa," jelasnya.
Kendati demikian, menurut Syamsuddin, masih ada hal yang perlu diperjuangkan Jokowi untuk mengefektifkan kinerja pemerintah. Misalnya memanfaatkan pemilik modal untuk mensukseskan kebijakan pemerintah.
"Jangan sampai selesai dengan dukungan dan dapat komposisi kabinet. Harus dimanfaatkan kapitalisasi untuk kebijakan pemerintah," ujarnya.