Penelusuran beras plastik meluas ke seluruh wilayah Jabar
Disperindag Jabar koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan untuk mencari tahu keberadaan komoditi berbahaya itu.
Beras tiruan berbahan plastik diduga beredar di wilayah Jawa Barat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar langsung menelusuri temuan beras plastik yang menjadi viral di media sosial.
"Sekarang kan sudah ketemu. Jadi bisa kita telusuri langsung," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Ferry Sofwan, di Bandung, Selasa (19/5).
Ferry mengaku kaget atas temuan beras plastik tersebut. Dirinya lantas mengatur koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan untuk mencari tahu keberadaan komoditi berbahaya itu.
"Kami sudah koordinasi dengan beberapa pihak termasuk jajaran kepolisian, karena ini sangat meresahkan," jelasnya.
Ferry menegaskan, siapa saja yang berupaya membuat makanan dengan bahan berbahaya maka akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Disperindag Jabar akan melihat dulu perbedaan mendasar secara kasat mata, mana beras asli dan beras plastik. "Setelah kita ketahui perbedaan beras plastik dan beras asli maka kami akan segera melakukan sidak ke pasar. Informasi soal perbedaan beras plastik dan beras asli akan disebar ke pedagang dan konsumen," terangnya.
Dia meminta, kepada masyarakat untuk berhati-hati saat membeli beras, utamanya beras impor mengingat pemerintah tidak mengimpor beras tahun ini. Lebih lanjut dia mengatakan beras plastik akan sangat mudah beredar di Jabar karena masyarakatnya memiliki tingkat konsumsi beras yang sangat tinggi.
"Nasi menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat. Beras plastik ini dipastikan dijual dengan kategori beras medium sehingga akan sulit melakukan penelusuran sumbernya," tutup Ferry.