Pengembangan kota baru, butuh evaluasi dan dukungan berbagai stakeholder
Keberhasilan pengembangan kota baru juga tidak terlepas dari peran pemerintah. A
Populasi yang terus meningkat berbanding lurus dengan kebutuhan wilayah atau tempat tinggal bagi masyarakat. Urbanisasi terus menerus terjadi menyebabkan pemekaran kota dan terjadi pemadatan penduduk. Hal ini menjadi faktor pengembangan kota baru di dunia. Kota baru dapat mengurai penduduk, sehingga tidak terpusat pada satu kota besar, seperti Jakarta.
Namun, kota baru itu sendiri bukanlah suatu hal yang sederhana. Penelitian yang dilakukan Graduate School of Design Harvard University Profesor Richard B Peiser dan Huynh The Du, menunjukkan bahwa dari sudut pandang ekonomi, cukup banyak kegagalan yang terjadi terhadap pengembangan kota baru di dunia. Penelitian mengacu pada pengembangan kota baru di Asia.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Siapa yang sedang gencar melakukan renovasi fasilitas publik di Jakarta? Pemprov DKI sedang gencar melakukan renovasi fasilitas publik.
-
Apa yang Pramono Anung janjikan untuk meningkatkan fasilitas bersepeda di Jakarta? "Kalau dibuat loop seperti Bangkok, waduh nikmat banget. Makanya banyak di kita yang bersepeda ke Bangkok, Korea, Jepang," kata Pramono di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Sabtu (14/9).
-
Siapa yang Pramono Anung puji terkait pembangunan jalur sepeda di Jakarta? Pramono menyanjung jalur sepeda yang dibangun pada era kepimpinan Anies Baswedan. Namun, kata dia, masih perlu disempurnakan karena belum sepenuhnya dirasakan pengguna sepeda. Terlebih, juga tak sedikit pemotor yang menggunakan jalur sepeda. "Sebenarnya bagus, tapi belum tuntas. Nah yang begitu dibenahi," ucap dia.
Di Indonesia, menurut Urban Design Research Center Profesor Mohammad Danisworo, potensi kota baru di Indonesia akan terus tumbuh. Melihat semakin meningkatnya pertumbuhan masyarakat dan perekonomian yang tidak stabil. Namun, pembangunan kota baru juga harus dibarengi dengan penyediaan biaya yang cukup besar.
"Masalahnya adalah apakah kita bisa membayar itu, kalau prospek pasti ada. selama ada peradaban, kota itu akan tumbuh. Tumbuhnya bisa jadi besar, padat, atau kota baru bahkan reklamasi," katanya dalam acara 'The Economics of New Towns: Why They So Often Fail', di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/3).
Keberhasilan pengembangan kota baru juga tidak terlepas dari peran pemerintah. Agar tercapai keseimbangan dan pendistribusian populasi yang merata, pemerintah harus ikut serta dalam membangun dan mengembangkan kota baru yang saat ini lebih banyak dibangun oleh pihak swasta. Menurut Danisworo, ini juga bisa jadi pilihan urbanisasi yang lebih murah.
"Dan lagi kota baru di Indonesia bisa jadi tempat terjadinya urbanisasi yang murah. Kalau kita tinggal di kota seperti Jakarta kan mahal. Kota baru juga bisa dijadikan alat untuk menyebarkan nilai nilai urban ke daerah. Urbanisasi kan juga termasuk memperbaiki orangnya," ujarnya.
Yang perlu diperhatikan dalam mebangun kota baru adalah keseimbangan sosial. Tidak bisa kota baru hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas atau kelas menengah bawah saja. Jika hanya untuk kelas tertentu saja, kota baru tersebut bisa gagal.
"Kota itu kan syaratnya secara sosial harus balance. kalau ngga ya gagal," ucapnya.
Keseimbangan sosial ini menurut profesor Richard, jumlah dana cukup besar yang harus disediakan untuk membangun kota baru bisa berasal dari masyarakat kelas menengah ke atas.
"Justru adanya jumlah dana yang cukup besar yang harus disediakan, sehingga bisa membangun hampir keseluruhan fasilitas yang dibutuhkan untuk orang orang kaya karena yang diharapkan untuk menunjang proses kesuksesan kota baru itu adalah adanya kemauan orang orang kaya untuk masuk," kata Richard.
Dalam diskusi yang diadakan oleh program studu perencanaan wilayah dan kota, fakultas teknik, Universitas Tarumanegara bersama Harvard Club of Indonesua (HCI) dan Harvard Graduate School of Design ini merupakan langkah Untar untuk maju ke kancah internasional dan ikut berkontribusi membawa nama Indonesia ke dunia.
"Dengan akreditasi unggul, kita harus membuka diri untuk lebih dari hanya sekedar nasional tapi kita harus melangkah ke internasional. Jadi pertama-tama dengan potensi yang kami punya bagaimana kita juga bisa berkontribusi secara internasional. Supaya pertama perguruan tinggi kita dikenal di internasional tetapi juga membawa nama Indonesia untuk kancah internasional," kata Rektor Universitas Tarumanegara, Agustinus Purna Irawan.
Diharapkan kegiatan ini akan menjadi sarana bertukar pikiran dan diskusi berdasarkan pengalaman profesional maupun teroritis terkait dengan pengembangan kota baru di dunia.
Baca juga:
Kemenkeu klaim utang RI capai Rp 5.107,14 triliun masih aman
Akhir Januari 2018, utang luar negeri tembus Rp 5.107,14 triliun
Suksesnya proyek Palapa Ring Barat diharap bisa dorong investasi swasta
Sri Mulyani minta PT SMI dukung pembangunan pariwisata hingga daerah tertinggal
Lewat aplikasi ini, masyarakat bisa pantau pembangunan infrastruktur RI
Konstruksi LRT kembali dihentikan sementara akibat kejadian pipa gas bocor
Kadin minta swasta garap proyek infrastruktur yang menguntungkan