Pengendara Gojek bentrok dengan taksi konvensional di Pekanbaru
Kejadian bentrokan usai Magrib itu, terlihat pengemudi Gojek melampiaskan kemarahannya kepada taksi konvensional. Mereka memukul taksi dengan helm dan tangan hingga ada mobil taksi yang mengalami kerusakan.
Seratusan pengendara transportasi online sepeda motor Gojek di Pekanbaru mengamuk dengan mengejar dan merusak sejumlah mobil taksi konvensional di Simpang Mal SKA, Pekanbaru, Minggu (20/8) malam.
"Saya dari menumpang taksi teman lalu dikejarnya. Setelah saya turun, saya lihat mobil taksinya juga sudah rusak. Dihancurkan orang ramai," kata seorang sopir taksi konvensional, Januar (53) kepada Antara, Minggu (20/8).
Kejadian bentrokan usai Magrib itu, terlihat pengemudi Gojek melampiaskan kemarahannya kepada taksi konvensional. Mereka memukul taksi dengan helm dan tangan hingga ada mobil taksi yang mengalami kerusakan.
Aksi tersebut membuat suasana ricuh di persimpangan tersebut, karena juga disaksikan oleh masyarakat di sekitarnya. Petugas polisi lalu lintas di sekitar lokasi tidak bisa menghentikan aksi yang merusak lima mobil taksi.
Salah seorang sopir taksi yang menjadi korban amukan berhasil diamankan di pos polisi persimpangan tersebut. Dia mengalami luka di sekitar wajahnya, sehingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait asal muasal keributan tersebut. Sekitar pukul 19.30 WIB, suasana tidak memanas lagi dan polisi berjaga di lokasi, sedangkan para pengendara Gojek membubarkan diri dengan berkonvoi.
Menurut warga sekitar, diduga awalnya ada pengendara Gojek yang terlibat perselisihan dengan para sopir taksi konvensional. Setelah itu, ramai-ramai datang pengemudi Gojek dan melampiaskan amarah hingga beberapa sopir taksi lari meninggalkan mobilnya.
Persoalan lainnya juga diduga karena aksi 'sweeping' yang dilakukan oleh pengendara taksi konvensional. Apalagi ada spanduk dari Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru bahwa transportasi berbasis aplikasi dilarang beroperasi di kota bertuah tersebut.