Penggemar sepeda di Solo demo minta pengendara moge tertib
Mereka menyatakan semua pengguna jalan mempunyai hak yang sama.
Pengguna sepeda melakukan aksi di Tugu Pemandengan atau titik nol Solo, Senin (17/8). Mereka ingin memperingatkan para pengguna motor gede (moge) supaya tertib saat di jalan raya.
Dalam aksinya, para pesepeda menunjukkan sebuah poster imbauan bertuliskan "Moge Boleh Lewat Asal Tertib".
"Semua warga negara memiliki hak yang sama untuk melewati jalan raya, jadi kami mengimbau untuk tidak ugal–ugalan," ujar seorang peserta aksi, Heru Santoso.
Para anggota dari Komunitas Sepeda Ontel Lawas Solo itu juga merasa simpati dengan aksi penghadangan dilakukan Elanto Wijoyono, terhadap para pengendara moge di Yogyakarta, Sabtu (15/8) lalu.
"Kami mendukung apa yang dilakukan oleh Mas Elanto di Jogja. Dengan kejadian kemarin, kami berharap para pengendara moge menghormati pengguna jalan lain. Jangan karena punya uang atau punya pangkat dan kedudukan, mereka sewenang-wenang melintas tanpa memperhatikan rambu," kata Sekretaris Komunitas Sepeda Ontel Lawas Solo, Deni Suryawan.
Menurut Deni, aksi ini juga tak hanya ditujukan kepada pengendara moge, tetapi juga bagi pengendara kendaraan bermotor lainnya, seperti mobil, hingga sepeda onthel. Tujuannya supaya kita menaati rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara di Solo.
Anggota komunitas moge Solo, Ginda Ferachtriawan, yang juga mengikuti aksi mengatakan, kejadian di Jogja merupakan kesalahpahaman. Menurut dia, tujuan pengendara moge maupun yang pesepeda yang mencegat, sama. Yakni menjaga ketertiban berlalu-lintas.
"Sebelum berangkat ke Prambanan, kami terus diingatkan untuk menjaga ketertiban. Di Solo ini semua pengendara dapat jauh lebih tertib dari kota lainnya," kata Ginda.