Penggerebekan narkoba berimbas perusakan kantor BNN Kaltim
Penggerebekan narkoba berimbas perusakan kantor BNN Kaltim. Warga yang tak terima dengan kematian korban, mendatangi kantor BNN Kaltim dan melempari kaca hingga pecah.
Sejumlah warga menyerbu dan merusak kaca kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Timur, Jalan Rapak Indah, Samarinda. Mereka menuntut keadilan atas tewasnya Noviandi, terduga pelaku narkoba.
"Ya, merangsek masuk ke dalam, mencari anggota (BNN), memeriksa ruangan satu per satu. Meminta keadilan," kata salah seorang pegawai BNN kemarin.
Kejadian ini bermula saat korban ditangkap personel BNN Kalimantan Timur, 25 Desember 2016 lalu karena diduga terlibat jaringan narkoba. Namun upaya penangkapan BNN tidak berjalan mulus. Anggota Polres Malinau yang baru saja bergabung di BNN, Gatot, ditikam salah satu pelaku.
Noviandi sempat kabur, dan akhirnya berhasil dibekuk BNN. Karena melawan, sehingga kakinya ditembak dan kemudian dilarikan ke RSUD AW Syachranie. Tidak hanya luka tembak, wajah Noviandi juga terlihat memar. Banyaknya darah keluar membuat Noviandi meninggal dunia.
Keluarga korban yang tidak terima sempat ribut dengan petugas BNN Kalimantan Timur, di RSUD AW Syachranie, meski akhirnya keributan bisa diredam. Namun kemarin pagi, jenazah korban Noviandi dibawa masuk ke dalam kantor BNN.
"Ya dibawa masuk jenazahnya ke dalam kantor tadi," ujar petugas di dalam kantor BNN.
Kapoltesta Samarinda Kombes Pol Eriadi, mencoba meredam emosi warga. Dia tidak menampik, kedatangan warga ke BNN bertujuan untuk menuntut keadilan.
"Akhirnya korban dibawa ke sini. Kalau ada penegakan hukum, mestinya ada kejelasan kepada masyarakat, karena masyarakat inginkan adanya kejelasan," kata Eriadi.
Menurut Eriadi, diduga ada miskomunikasi antara BNN dengan masyarakat dan keluarga korban Noviandi. Untuk itu, semestinya, hal tersebut bisa disampaikan kepada keluarga korban.
"Kesalahan apa, penegakan hukum seperti apa. Dengan ini harus bisa disampaikan kepada masyarakat. Kalau ramai ada dugaan praduga negatif di tengah masyarakat, tentu jadi ramai. Kita sudah dengarkan keluhan mereka, kita sampaikan belasungkawa," tambah Eriadi.
Eriadi menyebut pihaknya menyelidiki dugaan Noviandi sebagai penikam personel BNN. "Itu masih lidik ya, apakah benar dia (Noviandi menikam personel BNN), masih dalam proses. Belum tentu dia pelakunya. Jadi, tidak ada kejelasan itu, yang belakangan menjadi persoalan," ungkap Eriadi.
"Kepada BNN kita imbau, koordinasi dalam hal penegakan hukum. Setidaknya, dalam langkah-langkah penegakan hukum. Tidak bisa kita berlaku sewenang-wenang," terangnya.
Sementara itu, Kepala BNN Kaltim Brigjen Pol Sufyan Syarif membenarkan telah melakukan penggerebekan narkoba di kawasan Jalan Kakap.
"Itu malam Natal ya, saat penggerebekan jenis ineks, diduga sindikat. Waktu digerebek, anggota ditikam badik di dada kanan dan kiri, ada lima luka sobekan," terang Sufyan Syarif.
"Ada dua orang pelaku lari, dikejar anggota akhirnya salah satunya, Novi, didapat kemarin siang atau sore ya. Satunya lagi, namanya Ilham, kita masih cari. Nah, si Novi ini lompat saat ditangkap dan lari, akhirnya dilumpuhkan di kakinya," ujar Sufyan.
Mengacu prosedur, petugas BNN Kalimantan Timur lantas membawa Noviandi ke rumah sakit. "Dirawat dokter dengan baik, boleh pulang dan kita periksa di BNN (kantor BNN Kalimantan Timur Jalan Rapak Indah Samarinda) untuk pengembangan pemeriksaan," tambahnya.
"Malam kemarin, sekitar jam 9 atau jam 10 malam ya, dia (Noviandi) seperti kehabisan darah. Kita bawa lagi ke rumah sakit dan sampai di rumah sakit, mungkin alat kurang lengkap, tidak tertolong," terangnya.
Sufyan berani memastikan bahwa petugasnya di lapangan bertindak sesuai prosedur, dan anggotanya menjadi korban penikaman saat melakukan penindakan.
"Prinsipnya begitu, bahwa anggota kita jadi korban, dan mereka bandar narkoba. Tapi tetap saya akan komunikasikan dengan mereka, dan akan kita jelaskan," sebut Sufyan.
"Ya sesuai prosedur, anggota jadi korban. Mas tahu sendiri kan? Ada robek besar di badan anggota, dari ujung kanan sampai kiri. Itu kan perintah pimpinan, kalau melawan, kita kasih tindakan tegas," ungkapnya.
Sufyan balik menduga, ada pihak-pihak yang memancing suasana. "Ini kan ada pihak-pihak ketika yang tidak tahu, terus dia miskomunikasi. Saya akan luruskan hal ini dan tetap akan ketemu keluarganya, bicara baik-baik didampingi Pak Kapolres juga," jelas Sufyan.
Ditanya kembali apakah memang benar Noviandi sebagai pelaku penikaman anggota BNN saat melakukan penggerebekan, Sufyan kembali menegaskan jawabannya.
"Ya, dia juga residivis baru lepas 6 bulan lalu lepas dari lembaga permasyarakatan, kasus narkoba juga. Anggota saya, habis dibacok dibilang mampus lu, langsung kabur saja. Tetap, saya akan jelaskan ke keluarganya, didampingi Kapolres dan Dandim," demikian Sufyan.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Bagaimana Brimob dan TNI menghadapi serangan dari KKB di video tersebut? Dalam video tersebut, terlihat beberapa anggota TNI dan Polri sedang menembak ke KKB Papua dengan posisi tiarap.
Baca juga:
Bawa sabu dibungkus teh senilai Rp 1,5 miliar, Suriansyah dibekuk
Ini penyebab massa ngamuk dan rusak kantor BNN Kalimantan Timur
Penjelasan BNN Kaltim soal penggerebekan narkoba dan tewasnya Novi
Dua bandar narkoba antar provinsi di Samarinda ditangkap polisi