Penjaga warteg di Bekasi duel dengan rampok bersenjata celurit
Seorang penjaga warteg, Agung Riswandi (28) berhasil menangkap perampok bersenjata celurit di Jalan Wibawa Mukti, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (30/1) dini hari. Agung sempat duel dengan pelaku yang masih berusia 19 tahun, Muhammad Fadli.
Seorang penjaga warteg, Agung Riswandi (28) berhasil menangkap perampok bersenjata celurit di Jalan Wibawa Mukti, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (30/1) dini hari. Agung sempat duel dengan pelaku yang masih berusia 19 tahun, Muhammad Fadli.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto mengapresiasi keberanian Agung meskipun pelaku sempat menyabetkan celurit ke tubuhnya. Beruntung, korban tak mengalami luka karena berhasil menghindar.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
"Ketika korban sedang duduk santai di depan warung, dihampiri oleh pelaku yang menutup wajahnya menggunakan masker," kata Indarto di Bekasi, Rabu (31/1).
Modus tersangka menuduh korban bagian dari kelompok gengster yang pernah mengeroyoknya. Tuduhan itu langsung dibantah. Tapi, pelaku langsung merampas telepon selular korban yang tengah dimainkan.
"Pelaku lalu lari menuju ke kawannya yang menunggu di atas sepeda motor," ujar Indarto.
Tak ingin telepon genggamnya dirampas, Agung mengejar dan berhasil menangkap pelaku. Merasa terancam, tersangka menyabetkan sebilah celurit. Beruntung, korban dengan sigap menangkisnya. Keduanya pun sempat bergumul di aspal.
"Tidak lama kemudian ada warga datang, dan pelaku pun dapat ditangkap. Polisi datang lalu membawa tersangka," ujarnya.
Polres Metro Bekasi Kota memberikan sebuah piagam kepada Agung. Ini sebagai bagian dari apresiasi karena berani menggagalkan aksi perampokan. Upaya korban dapat ditiru oleh warga lain di Kota Bekasi.
"Selagi mempunyai kesempatan dan pertimbangan untuk melawan, dilawan saja. Kemudian segera melapor ke polisi," ujar Indarto.
Tersangka kini sudah mendekam di sel tahanan Polres Metro Bekasi Kota. Dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang perampokan. Ancamannya hukuman penjara selama sembilan tahun. Adapun barang bukti yang disita berupa celurit, dan telepon selular.
Baca juga:
Jadi korban ganjal mesin ATM, tabungan Rp 65 juta Agung raib
Sepi tarikan, sopir angkot Kutabumi-Kalideres rampok penumpang
Kapolda Sumsel instruksikan tembak mati buronan gembong rampok emas
Perampok sekap dan aniaya sekeluarga di Pemalang, hartanya dikuras Rp 260 juta
Gasak uang Rp 456 juta milik anggota TNI, dua pencuri modus gembos ban ditangkap