Penjelasan Dandhy soal artikelnya yang bandingkan Megawati dengan Aung San Suu Kyi
Penjelasan Dandhy soal artikelnya yang bandingkan Megawati dengan Aung San Suu Kyi. Tulisan yang dimuat Dandhy Dwi Laksono dalam akun media sosial Facebook membuat dirinya dilaporkan oleh Dewan Pengurus Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur.
Tulisan yang dimuat Dandhy Dwi Laksono dalam akun media sosial Facebook membuat dirinya dilaporkan oleh Dewan Pengurus Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur. Dalam tulisannya, Repdem menilai tulisan Dhandy mengandung ujaran kebencian dan menyamakan Megawati dengan Aung San Suu Kyi, pemimpin Myanmar yang melakukan perbuatan jahat kepada warga Rohingya.
Dalam konferensi pers di Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Dandhy memberikan penjelasan, Aung San Suu Kyi dan Megawati sama-sama ikon dalam dinamika politik di negaranya masing-masing. Megawati menjadi ikon gerakan prodemokrasi di Indonesia, Aung San Suu Kyi juga menjadi ikon gerakan demokrasi di Myanmar.
Kemudian kedua perempuan super ini berkuasa setelah partainya memenangkan pemilu. Menurut Dandhy persamaan di antara keduanya adalah Aung San Suu Kyi yang menerima Nobel Perdamaian Dunia harus menghadapi kasus pembantaian warga Rohingya, sedang Megawati menghadapi kasus Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh dan Papua.
"Ini yang kemudian saya sorot. Saya tidak tidak mau terjebak framing yang disampaikan oleh pelapor membandingkan Mega dangan Aung San Suu Kyi, jika dibaca dengan serius perbandingannya bukan di person tapi dalam proses politik dan konflik," jelasnya, Minggu (17/9).
Dandhy menjelaskan dalam membuat suatu karya jurnalistik yang perlu diperhatikan 5W+1H, sudah jelas Who atau siapa yang dimaksud harus membicarakan tentang sosok. Namun di sini bukan untuk membandingkan individual dari mereka berdua, melainkan persoalan terhadap kemanusiaan.
"Dari awal saya memang mau menulis bagaimana Indonesia bisa belajar dari Rohingya, bukan Aung San Suu Kyi (dibandingkan) ke Megawati seperti framing yang pelapor lakukan," ungkapnya.
Diketahui, akun media sosial Facebook bernama Dandhy Dwi Laksono, dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Timur oleh Dewan Pengurus Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur yang merupakan organisasi sayap PDIP.
Dandhy menulis status terkait pernyataan Megawati Soekarnoputri soal petugas partai, saat Joko Widodo terpilih sebagai presiden, juga mengenai data 1.083 warga Papua yang ditangkap di Pemerintahan Megawati.
Dari status tersebut, Dandhy juga menjelaskan seolah Megawati telah melakukan perbuatan jahat kepada warga Papua dan membandingkannya dengan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi.
Baca juga:
AJI optimis Dandhy akan menang jika kasusnya berlanjut ke pengadilan
Persiapan Pilkada serentak di Sumsel, Megawati diam seribu bahasa
Membaca isyarat Megawati blusukan di taman Surabaya bersama Risma dan Anas
Ini alasan Megawati irit bicara soal politik, termasuk Pilgub Jatim
Blusukan Megawati, kemesraan Anas-Risma dan cium tangan Gus Ipul
Cawagub telur asin dan 'kudeta' Risma pada Megawati
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Bagaimana cara SBY menggambarkan pertemuan dengan Megawati? "Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Kapan pertemuan Prabowo dan Megawati direncanakan akan berlangsung? Ia menyebut pertemuan akan terjadi sebelum pelantikan Prabowo pada 20 Oktober mendatang."Insyaallah akan terjadi. Pokoknya Insyaallah akan terjadi sebelum pelantikan," ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
-
Siapa yang ingin bertemu dengan Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.