Penjelasan Polisi Soal Video Viral Emak-Emak Terobos Paspampres saat Demo
Harry menambahkan, massa berdemo sedari siang dan sekira pukul 18.00 diminta membubarkan diri dan ternyata mereka pun menolak permintaan dari polisi.
Beredar video di media sosial seorang ibu-ibu menerobos barisan atau penjagaan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Joko Widodo. Ibu-ibu tersebut diduga merupakan Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SPAMT) yang memang sedang melakukan demo di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Dalam video yang berdurasi 1 menit 48 detik itu terlihat ibu-ibu yang sampai saat ini belum diketahui siapa namanya menggunakan penutup kepala (kerudung) pink, baju putih panjang dan celana abu-abu. Sempat diadang oleh Paspampres, tapi ibu-ibu tersebut berhasil menuju mobil yang ditumpangi oleh Jokowi.
-
Kapan Paspampres dibentuk? Paspampres adalah salah satu dari Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Mengapa Paspampres dibentuk? Sesuai namanya, pasukan terlatih profesional dan tangguh ini diberi amanah dari negara untuk menjadi tameng hidup dalam menjaga Presiden.
-
Apa tugas utama Paspampres? Tugas Paspampres yaitu melaksanakan pengamanan fisik langsung, jarak dekat, setiap saat, dan di manapun berada kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, dan Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Pemerintahan beserta keluarganya.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
Menanggapi peristiwa itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan, hal yang wajar jika ada seorang ibu-ibu yang mencoba mengadang mobil Presiden ke-7 (Joko Widodo) dan ingin bertemu.
"Biasa kan presiden dicintai, dan berhenti langsung menyalami," kata Harry, Jakarta, Rabu (13/2) malam.
Sementara itu, Kasubaghumas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwadi mengaku, aksi yang dilakukan oleh ibu-ibu yang diduga dari SPAMT bukan sebuah aksi pengadangan terhadap mobil presiden.
"Bukan diadang, itu sama ibu-ibu Pertamina, maghriblah. Mereka lari, kita tidak sangka namanya juga ibu," ujar Purwadi.
Harry menambahkan, massa berdemo sedari siang dan sekira pukul 18.00 diminta membubarkan diri dan ternyata mereka pun menolak permintaan dari polisi.
"Jadi dari pagi memang tahapan sudah kita lakukan, ada dua kelompok masyarakat uang melakukan aksi disini sekitar pukul 12.00 WIB, memang ada dua kelompok masyarakat yang sebelumnya, kelompok satu lagi sudah diterima oleh pak presiden. satu lagi, sudah selesai. Kami himbau setelah diterima oleh bapak presiden kebaikan hati bapak presiden untuk ditemui," jelas Harry.
"Hasilnya silakan secara teknis, kami dari kepolisian lakukan tindakan bahwa ada aturan di UU, bahwa laksanakan aksi dibatasi pada pukul 18.00 WIB. Kita sudah berikan batas toleransi pada 21.45 WIB dan kami laksanakan tindakan tegas angkat mereka dibawa ke Polda," sambungnya.
Harry pun membantah terkait adanya kerusuhan yang terjadi di depan istana kepresidenan oleh massa yang diduga berasal dari Papua atau PT Freeport. Mereka pun dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan dan karena memang juga sudah melewati batas untuk berdemo.
"Tidak ada kerusuhan mereka (40 orang) diangkat juga soft tidak ada perlawanan apapun, mereka sudah sadari juga dan tidak ada perlawanan. Karena hasil kesepakatan setelah bertemu dengan bapak presiden sudah disepakati tadi teknis. Saya hanya fasilitasi kepada mereka dan juga bawa ke Polda, tidak ada kerusuhan," ujarnya.
"09.30 tadi (malam yang dari PT Freeport diangkut) sudah dikasih peringatan tiga kali (bubar), eh sama Kapolres akhirnya dianter Brimob anggota Dalmas ke mobil evakuasi," ucap Purwadi.
Baca juga:
Polisi Selidiki Kejiwaan Pemotor Seret Kucing di Pekalongan
Video Airin Tak Berhelm, Kapolres Tegaskan Masyarakat & Pejabat Melanggar Ditindak
Polisi Periksa Kejiwaan Adi Saputra
Hotman Paris Ingin Kirim Uang ke Guru Yang Ditantang Muridnya
Viral Air Kali Kuning Tersedot ke Dalam Tanah, Begini Penjelasannya
Video Polisi Interogasi Penjambret Pakai Ular