Penjelasan Wakasau soal Insiden 2 Super Tucano Jatuh di Pasuruan
Seminggu ini pihaknya sudah melakukan proses evakuasi. Tetapi baru serpihan pesawat yang didapat.
Empat penerbang tewas dalam insiden
Penjelasan Wakasau soal Insiden 2 Super Tucano Jatuh di Pasuruan
Sebanyak dua unit pesawat Super Tucano milik TNI AU jatuh di sebuah perkebunan di Pasuruan, Jatim, saat sesi latihan. Empat penerbang gugur dalam peristiwa itu.
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Marsdya TNI A. Gustaf Brugman mengaku kaget saat pertama kali mendengar kabar insiden tersebut.
- Bangkai Pesawat Super Tucano Dipotong untuk Mudahkan Evakuasi
- Evakuasi Bangkai Pesawat TNI Super Tucano Terkendala Cuaca dan Medan yang Ekstrem
- Tujuh Tahun Berlalu, Kecelakaan Pesawat Super Tucano Kembali Terjadi
- TNI AU: Dua Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan dalam Kondisi Baik saat Terbang
"Jadi saya juga Mak Tratap. Semuanya adik-adik kita semua, kaget," kata Gustaf kepada wartawan di Gedung Puri Ardhya Arini, Jakarta Timur, Kamis (23/11).
Mak Tratap ini diketahui merupakan kondisi dinamika batin yang bergejolak ketika terjadi suatu keadaan yang cukup mengagetkan.
Saking terkejutnya, Wakasau sampai memilih tak melihat berita terkait insiden itu unutk sementara waktu.
"Makanya kalau ada berita tentang Super Tucano itu langsung saya matikan, mohon maaf," ujarnya.
Jenderal bintang tiga benar-benar merasa trauma atas kejadian yang dialami empat penerbang.
"Saya masih trauma dengan melihat mereka mereka tadi," kata dia.
Penjelasan Wakasau soal Insiden 2 Super Tucano Jatuh di Pasuruan
Wakasau menambahkan, proses evakuasi bangkai pesawat tidak mudah dilakukan dikarenakan medannya yang sulit.
"Kemarin saya telepon Kadislog Lanud Abdulrachman Saleh, karena medan yang cukup susah jadi secara keseluruhan forex pesawat itu kemungkinan gerakan selesai di kurang lebih sebulan baru bisa," kata Gustaf di Gedung Puri Ardhya Arini, Jakarta Timur, Kamis (23/11).
Seminggu ini pihaknya sudah melakukan proses evakuasi. Tetapi baru serpihan pesawat yang didapat.
"Jadi memang cukup susah evakuasinya, cukup curam. Jadi memang berkabut kemudian dari jalan raya," sambungnya.