Pensiunan Jenderal Bintang Tiga Kritik Polisi Gemar Pose Bareng Pelaku Kriminal
Terlihat mereka berfoto dengan sikap komando bersama Popo lengkap dengan barang buktinya.
Aparat penegak hukum kerap kali berpose di belakang pelaku kriminal. Foto biasanya diambil usai penyidik Polri menangkap buruannya.
Sambil salam komando, biasanya pelaku kriminal yang baru ditangkap duduk di depan sederet polisi. Hal itu disinyalir sebagai bukti keberhasilan mereka dalam mengungkapkan suatu kasus.
-
Kenapa tiga anggota Polri ini mendapatkan penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya? Sebagai penghargaan kepada anggota Polri yang berjasa besar dengan keberanian, kebijaksanaan, dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan kewajiban yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan kepolisian, atau tidak pernah cacat selama bertugas di kepolisian,"
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Presiden Jokowi menganugerahkan Bintang Bhayangkara Nararya kepada ketiga anggota Polri? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya.
-
Apa saja yang membuat ketiga anggota Polri tersebut layak mendapatkan penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya? Lebih lanjut dijelaskan bahwa penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya ini diberikan sebagai wujud penghargaan kepada anggota Polri yang berjasa besar. Selain itu juga diberikan kepada anggota Polri yang tidak pernah cacat selama menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri.
-
Kapan Yurika dinyatakan lulus seleksi Bintara Polri? Diungkap dari unggahan akun Instagram @reelspolisi beberapa waktu lalu, Yurika diketahui baru saja resmi dinyatakan lulus seleksi Bintara Polri.
-
Bagaimana upaya Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam meningkatkan citra Polri di mata masyarakat? Untuk menyakini masyarakat jika Polri 'Tidak Anti Kritik', dibentuklah suatu program yang dekat dengan warga. Yakni 'Jumat Curhat', kegiatan interaksi langsung dengan warga ini dilaksanakan oleh seluruh personel di wilayah hukumnya masing-masing hingga petinggi Polri.Tak hanya itu, untuk lebih mendekatkan diri dengan warga. Polri pun juga membentuk 'Polisi RW', di setiap daerah atau wilayah. Bahkan, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Fadil Imran turun dan berkomunikasi langsung dengan warga.
Seperti halnya dalam unggahan akun Instagram @indotoday memperlihatkan delapan orang anggota kepolisian yang sedang narsis foto di depan buruannya seorang Tiktoker Popo Barbie atau inisial EY. Popo terlibat kasus pornografi yang disebarkan di media sosial.
Terlihat mereka berfoto dengan sikap komando bersama Popo lengkap dengan barang buktinya.
Lantas kenapa anggota kepolisian kerap kali memamerkan foto narsisnya di depan buruannya?
Komjen (Purn) Ito Sumardi beranggapan aksi narsis yang dilakukan oleh aparat kepolisian tersebut tidak dapat dikatakan sebagai suatu kebanggaan tersendiri dalam mengungkapkan suatu kasus.
Sebab, sebagai suatu anggota dari satuan bhayangkara seharusnya dikenal sebagai sosok yang akrab dengan masyarakat bukan menjadi ajang pamer.
Terlebih pada saat HUT ke-77 Bhayangkara pada 1 Juli 2023 lalu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan permohonan maaf secara terang-terangan.
Apa yang dilakukan oleh anggota ini dapat diartikan sebagai kebanggaan yang tidak seharusnya ditayangkan dan diviralkan dan seharusnya apa yang dilakukan anggota tidak untuk 'dipamerkan' yang akan menimbulkan 'kesan arogansi'," ujar Ito saat dihubungi merdeka.com, Senin (3/7).
"Pidato Kapolri di HUT Bhayangkara yang meminta maaf atas hal-hal yang menyakiti hati masyarakat seharusnya diimplementasikan anggota di lapangan dalam sikap yang rendah hati, tanpa pamrih dan selalu hadir disaat masyarakat membutuhkan," lanjut dia.
Itu menjelaskan buntut dari aksi pamer anggota polisi itu sejatinya telah termaktub dalam kode etik profesi polri Perkap no 14 tahun 2011 yang mencakup aspek etika kenegaraan, aspek kelembagaan, aspek etika kemasyarakatan dan etika kepribadian.
"Dalam Etika Kepribadian berkaitan erat dengan kehidupan beragama, kepatuhan, ketaatan, dan sopan santun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam kepolisian," jelas dia.
Mantan Kabareskrim Polri itu menyebut ada beberapa etika kepribadian yang memuat dalam berperilaku untuk anggota Polri. Mulai dari kehidupan beragama hingga sopan santun.
"Kehidupan beragama, kepatuhan dan ketaatan terhadap hukum, sopan santun dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tuturnya.
Ito juga beranggapan kalau pengungkapan kasus seperti Tiktoker Popo Barbie itu hanyalah kasus yang biasa-biasa saja namun terkesan dibesarkan-besarkan.
"Banyak kasus-kasus menonjol lain yang perlu penanganan Polri dan masyarakat akan lebih apresiasi apabila tidak perlu diviralkan pelaku yang ditembak, ditangkap, dan lain sebagainya," pungkasnya.
Secara terpisah, Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto menyebut fenomena penyidik dengan pose sikap komando tidak lain hanyalah pengungkapan keberhasilan atas upaya penangkapan pelaku tindak kriminal.
"Itu sekalian untuk menunjukkan prestasi pengungkapan kasus," kata Benny saat dihubungi merdeka.com.
Ia menyarankan agar pengambilan gambar seperti itu lebih baik di lakukan pada saat press rilis dengan awak media. Terlebih pengambilan foto itu pada saat di kantor polisi.
"Berbeda ketika proses penangkapan di lapangan yang menggambarkan kondisi dan dinamika di lapangan," ujar dia.