Penumpang Lion Air di Bandara Cengkareng mengamuk gebrak meja & kaca
Penumpang Lion Air di Bandara Cengkareng mengamuk gebrak meja & kaca. Sekitar 10 penumpang tak terima lantaran dibatalkan secara sepihak oleh manajemen Lion Air lantaran dianggap telat check in. Padahal mereka datang setengah jam dari jadwal awal.
Sekitar 10 penumpang maskapai Lion Air JT 34 rute Jakarta-Bima mengamuk di depan ruang customer service perusahaan swasta itu, Kamis (24/11). Mereka dibuat kesal lantaran disebut sudah terlambat check in. Padahal, waktu masih ada sekitar 30 menit lagi dari jadwal.
"Bilangnya sudah tutup. Aneh jam 04.00 WIB sudah close. Padahal, dalam jadwal jam 04.30 WIB. Kita juga enggak dijemput saat check in, tapi mereka bilang sudah menjemput," ujar Perdana, warga Cengkareng Jakarta Barat saat ditemui di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Keanehan lain menurut Perdana, pesawat terdengar masih memanggil para penumpang. "Kita saat mendengar itu sedang check in jam 04.00. Kalau memang mau begitu, ya sweeping dong kita, untuk didahulukan pada saat check in," jelas Perdana.
Atas peristiwa itu, para penumpang mengamuk karena merasa ada keanehan. Tampak di antara mereka memukul mukul meja dan kaca ruang customer service. Hal itu membuat petugas Kepolisian dan TNI berdatangan. Sementara petugas customer service Lion Air terdiam.
"Kita enggak telat kok dibatalkan secara sepihak," terangnya.
Adalah Risna salah satu penumpang Lion Air yang turut mengamuk sambil menangis. "Saya kecewa sekali. Mana saya bawa keluarga besar akan menghadiri pernikahan adik saya. Kalau sekedar liburan enggak ada masalah. Ini mah kan sakral acaranya," teranganya.
Risna yang mengaku sebagai PNS di DKI Jakarta itu khawatir kalau tidak jadi berangkat keluarganya di Bima akan marah.
"Ini saya sekeluarga gagal berangkat semua. Rencana besok, mana saya izinnya cuma sebentar di Bima ke kantor. Tahu sendiri Gubernur DKI kan pas Ahok mah. Kita enggak bisa bolos," terang Risna.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Baca juga:
Buka rute Tasikmalaya, Lion Air akan pasang tarif Rp 500.000
Tiket Batik Air untuk libur akhir tahun sudah terjual 50 persen
Batik Air bakal buka rute baru ke India, China dan Australia
Batik Air resmi kantongi sertifikat keamanan penerbangan IOSA
Puluhan penumpang Express Air ngamuk di Bandara Sorong
Desember 2016, Garuda Indonesia terbang langsung Jakarta-Mumbai