Penusukan Anggota Brimob di Kendari Berujung Perusakan Rumah Warga
Kaitannya dengan penyerangan di rumah milik Yudahusna, puluhan anggota Brimob itu menduga salah satu pelaku penikaman rekan mereka berada di dalam rumah tersebut.
Satu rumah milik warga di Jl Brigjen Katamso, Kelurahan Baruga, Kendari Sulawesi Tenggara, tiba-tiba dirusak sejak orang dari satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara. Peristiwa itu terjadi Minggu (7/4) dini hari pukul 1.30 Wita.
Belakangan diketahui rumah berwarna merah muda itu milik Yudahusna (68). Saksi mata menyebut jumlah anggota Brimob itu sekitar 40 orang, mereka berseragam lengkap dan beberapanya membawa senjata laras panjang.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
"Saya sementara tidur dengan cucu saya. Tiba-tiba mereka datang dan lempar kaca jendela," kata pemilik rumah, Yudahusna, Minggu (7/4).
Karena panik, Yudahusna langsung membangunkan seluruh penghuni rumah dan menyuruh keluar lewat jendela di belakang rumah.
"Saya tinggal di situ dengan delapan cucu saya. Mereka saya bangunkan dan suruh keluar lewat jendela," jelasnya.
Setelah memastikan seluruh cucunya selamat, Yudahusna memberanikan diri keluar kamar dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Ia kaget setelah melihat rumah miliknya hancur porak poranda.
Bersamaan dengan itu, salah seorang anggota Brimob merusak pintu kamar milik Yudahusna menggunakan sangkur. Pisau sangkur itu nyaris saja mengenai perut Yudahusna yang berada di balik pintu tersebut.
"Saya buka pintu, ternyata mereka sudah rusak semua perabotan dan isi rumah. Di luar saya lihat ternyata ada polisi yang pakai senjata laras panjang saya lihat seperti mengawal aksi perusakan yang dilakukan anggota polisi yang lain," ujarnya.
Anak pemilik rumah, Yuyun (41) sempat mempertanyakan aksi perusakan kepada petugas jaga Polsek Kecamatan Baruga yang hanya berjarak 400 meter dari lokasi.
"Saya tanya Provost yang ada di depan rumah, mereka tak bisa buat banyak karena yang datang anggota polisi," ujarnya.
Saat mengamuk di rumah itu, puluhan anggota Brimob itu meneriakkan nama seseorang dan menyuruhnya keluar. Tak menemukan target yang dicari, mereka kembali menuju markas Sat Brimobda Polda Sultra yang berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Ternyata, awal mula perusakan rumah oleh anggota Brimob itu karena seorang rekan mereka ditikam. Penikaman itu diduga dilakukan sekelompok anak muda yang terlibat salah paham dengan anggota Brimob itu, sekitar satu jam sebelum mendatangi rumah Yudahusna.
Anggota Brimob yang terlibat salah paham itu bernama Pialdi. Pialdi saat itu dipanggil menggunakan ucapan tidak senonoh oleh sekelompok anak muda, saat melintas menggunakan sepeda motor di sekitar Kecamatan Baruga.
Tidak terima, Pialdi memanggil dua rekannya di Markas Komando Brimob Polda Sulawesi Tenggara lalu mendatangi pemuda tersebut. Saat kembali, Pialdi dan tiga rekannya langsung dicegat dan dikejar dengan senjata tajam oleh sekelompok pemuda tersebut.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Harry Goldenhart, membenarkan ihwal kejadian itu. Dia menjelaskan, Pialdi dan tiga rekannya berhasil menyelamatkan diri karena mereka kalah jumlah.
"Nah, ternyata ada anggota Brimob lain yang melintas setelah itu. Bernama Bripda Roxy Rahayu dan Bripda Saiful Asgar dari arah lain karena mendengar rekan mereka dipukul, saat itulah insiden terjadi," ujar Harry Goldenhart.
Puluhan pemuda itu mengejar Bripda Roxy Rahayu dan Bripda Saiful Asgar. Bripda Roxy bahkan harus menderita luka tikaman di punggungnya hingga menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bahtermas Kota Kendari.
"Roxy mendapat beberapa jahitan di punggung. Setelah itu, anggota Brimob datang membubarkan kerumunan lainnya dengan paksa dan mencari dalang pembacokan," ujarnya.
Kaitannya dengan penyerangan di rumah milik Yudahusna, puluhan anggota Brimob itu menduga salah satu pelaku penikaman rekan mereka berada di dalam rumah tersebut.
"Kami mengamankan dua pemuda yang diduga ikut membacok korban dari anggota polisi. Kedua oknum warga ini bernama Abdul Rajab Latif dan Muhammad Hakim. Keduanya diamankan di Polsek Baruga Kota Kendari," beber Harry.
Sementara itu sekitar 20 orang anggota Brimob kini menjalani pemeriksaan intensif di Propam Polda Sulawesi Tenggara. Mereka semua diperiksa karena diduga kuat ikut merusak hingga membuat kediaman milik Yudahusna porak poranda.
Reporter:Ahmad Akbar Fuad
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Massa Diduga Simpatisan PDIP Serang Markas FPI di Sleman, Dua Mobil Rusak
Geng Motor Ezto Serang Kompleks Guru, Keroyok dan Lindas Remaja
Tak Diberi Uang Buat Beli Tuak, Preman di Medan Rusak Etalase Pedagang Bakso
Polisi Tangkap Perusak Masjid di Banyumas, Motif Sakit Hati Dikeluarkan Dari Ponpes
Orang Tak Dikenal Pecahkan Jendela Empat Masjid di Birmingham
Kantor DPC Partai Hanura Temanggung Dirusak Orang Tak Dikenal
Puluhan Pemotor Serang Perkampungan Rawa Terate Cakung, 4 Warga Luka Bacok