Penusukan anggota Brimob oleh TNI karena dendam lama
"Persoalan perorangan bukan institusi, baik di Batam maupun di Binjai," kata Kombes Agus Rianto.
Tewasnya Brigadir Beni Sihombing (32), anggota Gegana Kompi A Brimob Medan oleh anggota TNI merupakan kasus perorangan. Penikaman berawal saling pandang antara dua aparat tersebut.
"Persoalan perorangan bukan institusi, baik di Batam maupun di Binjai," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/11).
Menurut dia, motif dari penikaman itu karena Beni sempat berselisih paham dengan pelaku sekitar sebulan lalu, sehingga tak berkait bentrokan TNI dengan Brimob di Batam, Kepulauan Riau kemarin.
"Faktor salah, itu sudah lama masalahnya dan enggak ada kaitannya dengan kejadiannya kemarin," ujarnya.
Selain itu, Polri akan merilis jumlah anggota yang sudah dipecat dan yang sudah meninggal pada akhir bulan Desember 2014. "Setiap akhir tahun kita selalu rilis jumlah anggota," tuturnya.
Seperti diketahui, Brigadir Beni Sihombing (32), anggota Gegana Kompi A Brimob Medan, tewas ditikam saat duduk di sebuah warung tuak yang berada di Jalan Juandi, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Sumatera Utara, Kamis (20/11) malam. Pelaku diduga adalah anggota TNI dari Satuan Armed bernama A.
Beni tewas dengan kondisi luka tusuk di bagian dada. Jenazah Beni dibawa ke RS Latersia Jalan Soekarno Hatta Km 18.
Berdasarkan keterangan Benget Simatupang, pemilik warung tuak dan beberapa warga di sana, diduga motif dari penikaman karena Beni sempat berselisih paham dengan pelaku sekitar sebulan lalu.