Perampokan di Daan Mogot terkait terorisme?
Aksi perampokan disertai dengan penembakan terjadi di depan SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (9/6) siang. Akibat perampokan tersebut, korban tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Aksi perampokan disertai dengan penembakan terjadi di depan SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (9/6) siang. Akibat perampokan tersebut, korban tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Korban yang bernama Davidson Tantono (30) tersebut diketahui usai mengambil uang sekitar Rp 350 juta di sebuah bank swasta di bilangan Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, tak menutup kemungkinan pelaku melakukan perampokan untuk mencari dana melakukan aksi terorisme.
"Bisa saja ini teroris yang kayak dulu lagi. Fa'i, merampok menghalalkan cari duit untuk main. Tapi harus ada penyelidikan lagi," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (11/6).
Menurut Setyo, teroris pernah tercatat melakukan perampokan guna mencari dana dalam melancarkan aksi terorisme, seperti Pelaku Bom Bali tahun 2002, Imam Samudra yang diketahui pernah merampok toko emas di Banten.
"Zaman kasus Bom Bali, Imam Samudra itu melakukan fa'i dengan merampok toko emas di Banten," ujarnya.
Sebelumnya, polisi menduga korban penembakan di SPBU Daan Mogot dekat Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, sudah diincar oleh pelaku. Sebab, korban yang bernama Davidson Tantono baru usai keluar dari bank.
"Dia ini (korban) baru ambil uang di bank yang lokasinya enggak jauh dari TKP. Uangnya sekitar Rp 300 jutaan, buat karyawan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/6).
Dari situ korban hingga akhirnya dibuntuti oleh para pelaku yang diduga lebih dari satu orang pelaku. "Awalnya korban ini melawan, tarik-tarikan tas akhirnya terjadilah penembakan itu. Ya karena melawan ditembak," katanya.