Perangi Covid-19, Polri Ajak Tokoh Agama dan Masyarakat Ikut Mengedukasi Prokes
Kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan kebijakan PPKM masih rendah. Salah satunya penyebabnya karena maraknya kabar bohong terkait COVID-19.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengajak tokoh agama dan tokoh masyarakat memberikan edukasi terkait protokol kesehatan (prokes). Harapannya agar tumbuh kesadaran di masyarakat sehingga upaya penanganan Covid-19 lebih terkendali.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, mengatakan edukasi ini sebagai salah satu upaya Polri mendukung perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 25 Juli 2021.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
"Polri memberikan edukasi melalui ajakan berkomunikasi melalui budaya setempat dengan mengedepankan ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain-lain," tutur Argo. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (21/7).
Sebagaimana diketahui pemerintah memberlakukan PPKM darurat Jawa-Bali dari tanggal 3-20 Juli 2021 karena kasus positif Covid-19 yang mengalami peningkatan sejak sebulan terakhir. Kebijakan tersebut kembali diperpanjang hingga 25 Juli 2021 guna menekan pandemik Covid-19.
Namun, kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan kebijakan PPKM masih rendah. Salah satunya penyebabnya karena maraknya kabar bohong terkait COVID-19.
Kabar bohong atau narasi yang kontra Covid-19 ini mempersulit penanganan Covid-19, menghambat berbagai program penanganan yang sudah berjalan selama ini.
Dalam mendukung kebijakan PPKM darurat Jawa-Bali periode 3-20 Juli 2021, Polri telah menggelar Operasi Aman Nusa II Lanjutan.
Operasi dengan sandi Aman Nusa ini merupakan operasi kontinjensi terkait dengan penanganan wabah penyakit berlaku dari tanggal 3 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021 di 34 polda seluruh Indonesia. Bentuk kegiatan yang dilakukan seperti penyekatan wilayah, pelabuhan dan bandara, operasi yustisi pelanggar protokol kesehatan, pengawasan distribusi dan ketersediaan pasokan obat dan tabung oksigen, termasuk menindak pelaku penyebaran berita bohong.
Terkait penindakan terhadap hoaks tentang Covid-19, Argo menyebutkan, selain dengan upaya hukum juga lewat edukasi.
"Memberikan edukasi melalui media televisi, dengan kegiatan nyata di lapangan, melalui media sosial dalam berbagai bentuk, seperti testimoni, meme, tiktok dan lain-lain, juga melalui radio, koran, dan dilakukan berulang ulang agar masyarakat paham," ujar Argo.
Dihubungi terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, menyebutkan Polri mendukung perpanjangan PPKM, siap untuk mengamankan dan melaksanakan kebijakan pemerintah.
"Terkait beredar-nya hoaks yang mengganggu penanganan pandemik, Polri melalui Dit Tipidsiber terus melakukan patroli siber dan mengaktifkan polisi virtual dalam rangka mengantisipasi beredar-nya berita bohong khususnya di media sosial," ucap Rusdi.
Akan tetapi, lanjut Rusdi, yang paling penting adalah masyarakat bijak dalam melakukan aktivitas di media sosial.
"Yang terpenting masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita-berita yang banyak beredar, perlu melakukan 'cross check' dengan pihak-pihak yang berkompeten," kata Rusdi.
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto meminta jajaran-nya untuk menindak tegas pelaku hoaks yang mengganggu upaya penanganan pandemik Covid-19.
"Jika pelanggaran 'person to person' (orang per orang), terapkan 'restorative justice' dan surat edaran Kapolri. Akan tetapi, jika mengganggu upaya pemerintah dalam penanganan COVID-19, ini tindak tegas. Jangan sampai masyarakat ini bingung dengan banyaknya berita bohong yang berkembang di tengah masyarakat," kata Agus dalam rapat internal secara virtual di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/7).
Baca juga:
Satgas Covid-19: Banten Tak Patuh Pakai Masker, DKI Tidak Taat Jaga Jarak
Luhut: Kalau 60 Persen Masyarakat Patuh Protokol Kesehatan, Itu Sudah Luar Biasa
Pelaksanaan Salat Iduladha dengan Prokes Ketat di Bogor
Kena Denda hingga Hukuman Kurungan, Begini Cerita Warga Medan Terjaring Razia Prokes
Satgas Covid-19 Bali Beri Sanksi Boshe VVIP Club Denda Rp 1 Juta dan Tutup Sepekan
Kapolda Metro Minta Warga Tetap Terapkan Protokol Kesehatan di Hari Raya Iduladha
Panglima TNI: Budayakan Bermasker dan Isolasi Mandiri untuk Melawan Covid-19