Perbaikan jembatan Barelang butuh waktu 5 bulan
Saat ini kondisi sebagian jembatan yang dirancang BJ Habibie itu sudah tidak layak dilalui kendaraan besar.
Perbaikan jembatan VI Barelang atau jembatan Raja Kecil diperkirakan membutuhkan waktu lima bulan. Jembatan itu rusak setelah ditabrak Kapal tongkang APC Aussie I pada Rabu (6/6).
"Perbaikan menyeluruh dan permanen membutuhkan waktu lima bulan," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Istono seperti dilansir dari Antara, Kamis (7/6).
Istono mengatakan, pada satu bulan pertama akan melakukan penyelidikan kerusakan sebelum dilakukan tindakan. Selanjutnya, baru akan dilakukan perbaikan fisiknya.
Menurutnya, saat ini kondisi sebagian jembatan yang dirancang BJ Habibie itu sudah tidak layak dilalui kendaraan besar, meskipun posisinya sudah kembali seimbang setelah anjungan kapal lepas dari badan jembatan.
"Semula sempat ditutup dan tidak boleh dilewati sama sekali, namun berdasarkan penelitian diizinkan kendaraan kecil seperti motor dan sedan untuk melintas. Namun tidak untuk kendaraan yang lebih besar," kata Istono.
Istono mengatakan, dari dua lajur jembatan, saat ini hanya satu sisi yang bisa dilintasi kendaraan walaupun posisinya telah bergeser sekitar satu meter.
Saat ditanya tentang kerugian yang diakibatkan dari peristiwa tersebut, Istono mengatakan belum bisa menghitung secara pasti.
"Kerugian belum bisa dipastikan, kami masih butuh waktu untuk menghitungnya. Namun untuk perbaikan jembatan akan ditanggung oleh agen atau pemilik kapal yang menabrak," kata dia.
Jembatan VI Barelang yang menghubungkan Pulau Galang dan Galang Baru, Rabu (6/6) dinihari ditabrak tongkang APC Aussie I yang diketahui sudah sekitar enam bulan lego jangkar disekitar perairan tersebut.
Saat kejadian hujan deras disertai angin kencang. Sehingga kapal tersebut terbawa arus dan menabrak jembatan yang berjarak sekitar 1,3 mil laut dari titik awal kapal.