Perhimpunan Guru Ungkap Banyak Pelanggaran Prokes Selama Belajar Tatap Muka
Begitu pula saat siswa dan guru berangkat dan pulang sekolah, yakni saat menggunakan angkutan umum, seperti ditemui di Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) memberikan evaluasi terhadap 16 provinsi yang sudah mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Kabid Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri menuturkan banyak terjadi pelanggaran prokes dalam proses pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Pelanggaran tersebut ditemui seperti di Kabupaten Kepulauan Simeulue, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Melawi, Kota Batam, Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Situbondo.
-
Mengapa mempelajari kosa kata Bahasa Inggris 6 huruf penting? Kosa kata Bahasa Inggris 6 huruf dapat menambah pengetahuan kita.
-
Bagaimana cara mempelajari kosakata Bahasa Inggris 6 huruf? Mengetahui banyak kosa kata tentu akan mempercepat dan mempermudah kita saat mempelajari Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa asing yang perlu dipahami.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Di mana Muhid Ruslan belajar melukis dan menekuni bakatnya? Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
"Contoh kasus yang banyak terjadi, guru dan siswa tidak memakai masker. Adapun memakai masker, tetapi tidak sesuai protokol kesehatan, karena hanya dipakai di dagu saja," urainya dalam keterangan tulis, Rabu (7/4).
Kerap ditemui pula pelanggaran terhadap 3M lainnya, yaitu tidak menjaga jarak. Kata Iman, menurut gurunya hal itu karena faktor murid merayakan kangen-kangenan pasca lama tak bersua.
Pelanggaran terjadi juga di luar sekolah. Ketika pulang sekolah, siswa dan guru melanggar 3M seperti berkerumun, nongkrong tidak mematuhi prokes, tidak menjaga jarak, dan tidak mengenakan masker.
Begitu pula saat siswa dan guru berangkat dan pulang sekolah, yakni saat menggunakan angkutan umum, seperti ditemui di Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi.
"Tidak adanya kepatuhan terhadap prokes, di dalam kendaraan umum tidak ada pengaturan jaga jarak. Tentu ini berbahaya bagi kesehatan guru dan siswa," papar Iman.
Iman menjelaskan, ada sejumlah daerah yang mulai PTM sejak Januari, Februari, dan April 2021. Daerah-daerah tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, dan Papua Barat.
Mendikbud Genjot PTM
Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memutuskan untuk mewajibkan pembelajaran secara tatap muka (PTM) kepada sekolah usai para pendidik dan tenaga kependidikannya telah menjalani vaksinasi secara lengkap.
"Karena kita sedang mengakselerasi vaksinasi, setelah pendidik dan tenaga pendidikan di dalam suatu sekolah telah divaksinasi secara lengkap, pemerintah pusat, pemerintah daerah atau kantor Kemenag mewajibkan satuan pendidikan tersebut untuk menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan," tegas Nadiem dalam acara Pengumuman Surat Keputusan Bersama sejumlah menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Selasa (30/6/2021).
Nadiem menyebut, sekolah juga wajib memberikan pilihan pembelajaran secara jarak jauh. Hal ini lantara, kendati sekolah telah menjalankan pembelajaran secara tatap muka, namun secara prosedur protokol kesehatan, kapasitas yang diizinkan hanya 50 persen saja.
"Jadi mau tidak mau walaupun sudah selesai vaksinasi dan diwajibkan untuk memberikan tatap muka terbatas, tapi harus melalui sistem rotasi. Sehingga harusnya menyediakan dua-dua opsinya, tatap muka dan juga pembelajaran jarak jauh," tekannya.
Kendati sekolah diwajibkan menggelar pembelajaran secara tatap muka, namun kata Nadiem keputusan untuk kembali menyekolahkan anaknya secara langsung ada di tangan para orang tua. Orang tua masih memiliki pilihan apakah mau mendorong anaknya untuk belajar di sekolah atau tetap memilih belajar di rumah.
"Yang terpenting adalah orang tua atau wali murid boleh memilih, berhak dan bebas memilih bagi anaknya apakah mau melakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau tatap melaksanakan pembelajaran jarak jauh," ucapnya.
Kekhawatiran Nadiem Makarim
Mantan Bos Gojek Indonesia itu mengungkapkan kekhawatirannya jika sekolah tak kunjung menggelar pembelajaran secara tatap muka. Menurutnya banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan sebab pembelajaran jarak jauh.
"Kita melihat trand-trand yang sangat mengkhawatirkan, trand anak-anak yang putus sekolah. Kita melihat penurunan capaian pembelajaran, apalagi di daerah-daerah di mana akses dan kualitas itu tidak tercapai. Jadinya kesenjangan ekonomi menjadi lebih besar ya," terang Nadiem.
Pembelajaran jarak jauh, lanjut Nadiem juga terpotret sebabkan orang tua menarik anaknya keluar dari sekolah. Hal ini lantaran mereka tak melihat peranan sekolah selama menggelar pembelajaran secara jarak jauh.
"Dan ada berbagai macam isu-isu kekerasan domestik yang terjadi dalam keluarga yang tidak terdeteksi. Jadi risiko dari sisi bukan hanya pembelajaran, tapi risiko dari masa depan murid itu dan risiko psikososial atau kesehatan mental dan emosional anak-anak itu, ini semuanya sangat rentan," ujarnya.
"Jadi kita harus mengambil tindakan tegas untuk menghindari agar ini tidak menjadi dampak yang permanen dan satu generasi menjadi terbelakang," sambungnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Pemprov DKI Sediakan Bus Sekolah untuk Cegah Murid Berkerumun Usai Belajar
UNS Solo Uji Coba Kuliah Tatap Muka di Tiga Fakultas
Tak Ingin Pembelajaran Tatap Muka Gagal, Pemkot Solo Larang Mudik Lebaran
Antusiasme Siswa SD Ikuti Uji Coba Sekolah Tatap Muka
Siswa Diminta Bawa Bekal Selama Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Jakarta
Dishub DKI Operasikan 50 Bus Sekolah Dukung Uji Coba Belajar Tatap Muka