Peringati Hari Pendidikan, Pemkab Banyuwangi Jaring Ratusan Warga Putus Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan, Sulihtiyono mengatakan, pihaknya memiliki inovasi untuk menjaring masyarakat yang putus sekolah melalui aplikasi Smart Better (Semangat Belajar Masyarakat Tambah Pinter). Lewat aplikasi tersebut, bisa mendeteksi berapa lama pendidikan yang ditempuh dan mempermudah proses pendaftaran pendidikan
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengadakan pendaftaran kejar paket ijazah A,B dan C untuk SD hingga SMA di Taman Blambangan.
Kepala Dinas Pendidikan, Sulihtiyono mengatakan, pihaknya memiliki inovasi untuk menjaring masyarakat yang putus sekolah melalui aplikasi Smart Better (Semangat Belajar Masyarakat Tambah Pinter). Lewat aplikasi tersebut, bisa mendeteksi berapa lama pendidikan yang ditempuh dan mempermudah proses pendaftaran pendidikan kejar paket.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
Lewat aplikasi Smart Better, masyarakat juga bisa memilih lokasi belajar untuk kejar paket A,B dan C di dekat rumahnya yang bernama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
"Pertama kita luncurkan aplikasi smart better, dia cukup menunjukkan KTP dengan memasukkan nomornya, maka akan muncul di situ alamat rumah sampai pendidikan terakhirnya apa, dan dia tinggal milih mau ambil paket PKBM dekat rumah, tinggal klik langsung terdaftar," kata Sulih usai upacara Hari Pendidikan Nasional di Taman Blambangan, Kamis (2/5).
Sejak kemarin, Rabu (1/5) hingga saat ini jumlah masyarakat yang mendaftar secara online dan ofFline dengan mendatangi langsung stand pendaftaran di Taman Blambangan telah mencapai 600 orang.
"Sampai saat ini sudah ada 600 orang yang mendaftar secara online, ada yang datang langsung. Yang kita cari agar target lama sekolah masyarakat bisa terpenuhi, justru dari orang yang di luar sekolah. Kalau yang sekolah biaya sudah tercover beasiswa Banyuwangi cerdas, siswa asuh sebaya dan lainnya," katanya.
©2019 Merdeka.com
Sulih memastikan semua biaya kejar paket A,B dan C sudah ditanggung pemerintah secara penuh, tidak ada pungutan biaya mulai proses daftar hingga lulus mendapatkan ijazah.
"Tinggal klik di situ, dan dia langsung terdaftar, gratis mulai masuk sampai lulus. Ini akan kita kawal sampai lulus baik yang ambil paket A setara SD, B untuk SMP dan SMA untuk paket C," katanya.
Pemkab Banyuwangi berupaya menjaring masyarakat yang belum tuntas menempuh pendidikan wajib belajar 12 tahun lewat program pendidikan paket, harapannya agar Human Development Indeks bisa meningkat.
"Sekarang penghitungan Human Development Indeks itu dari lama sekolah, bukan dari buta huruf, semakin banyak masyarakat yang lama sekolah, maka makin tinggi penilaian nya. Ini tantangan bagi kita bagaimana bisa menjaring orang orang yang belum sekolah bisa mengikuti program paket," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, pada momen peringatan Hari Pendidikan Nasional, Anas mengimbau agar guru lebih inovatif, tidak hanya mengajar dan pulang.
Dalam kesempatan tersebut, Anas melihat inovasi robotik dengan tenaga matahari, yang sudah dikoneksikan dengan android.
"Guru harus inovatif, maka setelah mengajar anak anak juga perlu disapa, untuk pengembangan skill di ekstrakulikuler," katanya.
Anas juga meminta agar guru lebih aktif melihat sekitar, dengan tengok kanan-kiri melihat masih ada apa tidak masyarakat yang belum tuntas sekolah.
"Jangan sampai ada anak di Banyuwangi tidak bisa sekolah. Kami ada tim pemburu anak putus sekolah, tapi tenaga kami terbatas, maka kami minta tadi guru wali murid untuk untuk tengok kanan kiri di sekitar, bila ada anak yang putus sekolah bisa melapor. Kalau masalah biaya Pemda sudah siap memberikan pembiayaan," katanya.
(mdk/hhw)