Pernah Jadi Mediator Konflik, JK Ngaku Kenal Baik Presiden Ashraf & Petinggi Taliban
Sebagai mediator, JK mengatakan dituntut untuk bisa memahami setiap detail akar masalah maupun latar belakang para aktor-aktornya. Tanpa itu, menurut dia, mustahil seorang penengah konflik bisa bekerja secara profesional.
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengaku mempunyai hubungan baik dengan pendiri dan wakil pemimpin milisi Taliban, Mullah Baradar. JK mengatakan hubungan baik dengan Mullah Baradar di latar belakangi posisinya sebagai mediator konflik antara Taliban dengan Pemerintah Afghanistan.
"Saya secara personal hubungan baik dengan Presiden Ghani, secara personal saya (juga) hubungan baik dengan Mullah Baradar, pemimpin Taliban. Banyak orang bertanya, ada apa?" ujar JK dalam sebuah diskusi daring yang digelar Universitas Paramadina lewat daring, Kamis (19/8).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
Sebagai mediator, JK mengatakan dituntut untuk bisa memahami setiap detail akar masalah maupun latar belakang para aktor-aktornya. Tanpa itu, menurut dia, mustahil seorang penengah konflik bisa bekerja secara profesional.
"Sama dengan waktu penyelesaian Poso dan Ambon. Dua-dua pihak saya undang dengan adil, yang satu saya undang 20 orang, yang satunya saya undang juga 20 orang," beber JK.
Tanpa keadilan, menurut JK, seorang mediator pun sulit untuk bisa dipercaya oleh pihak-pihak yang tengah berkonflik.
"Tapi yang paling pokok adalah belajar masalahnya, tahu sejarahnya, tahu siapa orangnya, tahu apa cara berpikirnya dan Anda juga harus detail," ujar dia.
JK menceritakan ketelitian dirinya saat ikut serta merundingkan perdamaian dalam konflik di Aceh. Menurut JK, kala itu sejumlah pihak yang terlibat pada konflik tersebut sampai-sampai JK atur cara berpakaiannya saat hendak mengadakan perundingan.
"Detail-detail itu mediator harus mempunyai," tandasnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Warga Afghanistan yang Putus Asa Serahkan Bayinya ke Tentara untuk Diselamatkan
VIDEO: Demo Anti-Taliban Disambut Rentetan Tembakan, Tiga Orang Tewas
Taliban Berkuasa, Poster Perempuan di Salon Kecantikan Dirusak
BNPT Deteksi Penggalangan Simpatisan Taliban di Indonesia Lewat Medsos
Salon Kecantikan di Kabul Tutupi Poster Wajah Perempuan Setelah Taliban Berkuasa
Ashraf Ghani Ungkap Alasan Kabur dari Afghanistan Saat Taliban Kuasai Kabul