Pernikahan dini di Kalbar tinggi, 22,9 % ABG sudah melahirkan
Di Pontianak, 51,1 persen pelajar SMA mengaku pernah melakukan perilaku seks pranikah.
Peneliti dari Ikatan Peminat Demografi Indonesia Provinsi Kalimantan Barat mencatat persentase remaja yang sudah pernah melahirkan dan sedang mengandung anak pertama di Kalbar mencapai 22,9 persen.
"Jadi, remaja di provinsi itu sudah mengalami pendewasaan sebelum waktunya, bahkan angkanya sangat jauh di atas persentase fertilitas remaja nasional, yakni kisaran 9,5 persen," kata anggota Ipadi Provinsi Kalbar M Taufik SKM MKM di Pontianak, seperti diberitakan Antara, Senin (14/7).
Pada tahun 2002, persentasenya masih 9,3 persen, namun tahun 2012 sudah naik menjadi 22,9 persen. "Kami juga melakukan penelitian di beberapa daerah," katanya.
Di Kabupaten Sekadau, misalnya, perilaku seksual pranikah untuk remaja SMA di Kecamatan Sekadau Hilir pada Tahun 2013 mencapai 54,9 persen di antaranya sudah pernah melakukan hubungan suami istri. Di Kabupaten Sambas, penelitian tentang kehamilan tidak diinginkan untuk 70 calon pengantin remaja wanita di Kecamatan Pemangkat pada tahun 2013 mencapai 57,1 persen hamil.
Di Kota Pontianak, penelitian perilaku seks pranikah terhadap 94 siswa-siswi Kelas 2 sebuah SMK di Kecamatan Pontianak Timur pada Tahun 2012 mencatat 51,1 persen di antaranya pernah melakukan perilaku seks pranikah. Di Kabupaten Kubu Raya, penelitian tentang kehamilan tidak diinginkan terhadap 88 calon pengantin di wilayah kerja Puskesmas Sungai Kakap pada Tahun 2014 mencapai 63,6 persen positif hamil.
"Data kehamilan tidak diinginkan di kalangan pengantin remaja itu umumnya terjadi akibat kurang baiknya pengetahuan masa subur calon pengantin di Kecamatan Pemangkat," katanya.
Selain itu, keluarga juga tidak mendukung pendewasaan usia perkawinan. "Solusinya adalah dengan pendidikan tentang kesehatan reproduksi sejak usia dini," katanya.