Pesan Jokowi Kepada Relawan: Jangan Pilih Pemimpin Enak-enakan Duduk di Istana
Jokowi mengingatkan para relawan untuk tidak memilih pemimpin yang hanya ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas negara.
Menurut Jokowi, ke depan Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat.
Pesan Jokowi Kepada Relawan: Jangan Pilih Pemimpin Enak-enakan Duduk di Istana
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi peringatan kepada calon pemimpin Indonesia selanjutnya untuk tidak bermalas-malasan. Sebab menurut Jokowi, selama dua periode menjabat masih banyak dan terus ditemukan masalah bangsa dan penderitaan rakyat yang belum terselesaikan.
"Pemimpin ke depan harus betul-betul bekerja untuk menyelesaikan kerumitan yang ada dengan manajemen negara yang baik," kata Jokowi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Relawan Arus Bawah Jokowi di Bogor, Sabtu (15/7).
- Jelang Prabowo-Gibran Daftar Capres-Cawapres ke KPU, Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana
- Ternyata Ini Alasan Jokowi Tak Sapa Kaesang di Acara Relawan
- Jokowi Beri Kode ke Relawan: Pilih Pemimpin Bernyali, Jangan Cuma Menikmati Enak Duduk di Istana
- Bertemu Kaesang, Relawan Kembali Gulirkan Isu Jokowi 3 Periode
Jokowi lalu mengingatkan para relawan untuk tidak memilih pemimpin yang hanya ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas negara yang disajikan oleh Istana Kepresidenan tanpa peduli dengan permasalahan rakyat.
"Jangan enak-enakan duduk di Istana, enak banget itu. AC dingin, kursi empuk, makanan banyak enak. Tapi bukan itu!" kata Jokowi.
Jokowi memastikan, masalah bangsa ke depan akan sangat banyak dan pemimpin harus kuat untuk menghadapinya. Mulai dari urusan peternakan hingga pertanian yang menjadi hajat hidup rakyat.
"Hal yang tidak mudah, sebuah negara sebesar Indonesia sekarang penduduknya sudah 280 juta mengelola negara. Beda kalau satu daratan, kita ini 17 ribu pulau! semuanya butuh infrastruktur, butuh jalan, butuh pelabuhan, ada yang minta airport dan semua harus ada sekolah. Semuanya harus ada rumah sakit, puskesmas. Semua harus disiapkan!" tegas Jokowi.
Jokowi pun mengajak relawan untuk bisa fokus bekerja dalam profesinya masing-masing dan tidak terbelenggu dukung mendukung calon sebelum semuanya terihat jelas.
Jokowi beralasan, fokusnya bekerja saat ini dilandasi kekhawatiran situasi global yang tidak menentu. Dia tidak ingin Indonesia menjadi pasien dari IMF seperti negara-negara lain di dunia akibat pandemi.
"Fokus agar negara kita tidak masuk ke dalam kategori yang tidak baik. Sekali lagi 96 negara hampir separuh negara di dunia (jadi pasien IMF) mengerikan sekali," ujar Jokowi.
Jokowi Hadiri Rakernas Relawan di Bogor
Presiden Jokowi kembali menyapa para pendukung setianya saat akhir pekan. Kali ini, Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) akan didatangi kepala negara saat rapat kerja nasional (Rakernas) di Bogor, Jawa Barat. "Ya (Presiden) hadir," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (15/7). Menurut undangan pers diterima, acara akan dibuka pukul 15.00 WIB di Hotel Grand Savero. Rakernas ABJ hari ini mengambil tema Setia Kawal, Tunggu Komando Jokowi. "Dresscode nuansa warna putih," tulis undangan yang ditandatangani langsung oleh Ketua Panitia ABJ, Pambudi Prasetyo.
Jokowi Kerap Temui Relawan
Pada giat akhir pekan, Jokowi kerap kali menyambangi dan bersilaturahmi dengan para relawan-relawannya. Seperti bulan lalu, Jokowi menghadiri undangan dari Galang Kemajuan dan Keberlanjutan (GK) Center di Balai Sarwono Jakarta Selatan. Pada tiap kesempatan tersebut, satu pesan yang selalu diulang oleh presiden adalah ‘ojo kesusu’. Hal ini diterjemahkan dengan jangan terburu-buru dalam memberikan dukungan untuk kontestasi Pilpres 2024 nanti. "Ojo kesusu, kalau ditanya saya, siapa? rakyat mau dengar-dengar dulu keinginan rakyat seperti apa,” jawab Jokowi dalam acara yang di gelar di Balai Sarwono Jakarta tersebut, Sabtu 17 Juni 2023.
Jokowi mengajak seluruh relawannya berpikir dan melihat dengan seksama dalam masa waktu 8 bulan ke depan sebelum hari pencoblosan Februari 2024.
"Waktunya masih 8 bulan lagi, tapi diperlukan kepemimpinan yang kuat yang punya nyali!,” kode Jokowi. Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono/Liputan6.com