Pesan Menteri Jonan buat pemudik motor di Lebaran
Jelang Lebaran para pemudik dengan sepeda motor biasanya beramai-ramai meninggalkan Jakarta.
Angka arus pemudik dengan sepeda motor atau R2 diprediksi masih tinggi. Demi keamanan dan kenyamanan, sebisa mungkin para pemudik tidak menggunakan kendaraan roda dua. Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengimbau masyarakat memilih transportasi mudi yang aman.
Itu diucapkan di sela pengecekan persiapan angkutan Lebaran di Malang, Kamis (16/6). "Kita tidak bisa melarang orang mudik dengan kendaraan roda dua. Yang penting begini, kalau bisa naik kendaraan umum, kalau tidak bisa kendaraan roda empat, kalau masih tidak bisa lagi kendaraan roda 2 dengan persiapan yang baik," kata Jonan di Stasiun Kota Baru Malang.
Jelang Lebaran para pemudik dengan sepeda motor biasanya beramai-ramai meninggalkan Jakarta. Mudik dengan motor tetap menjadi pilihan bagi masyarakat.
Setiap tahun angka mudik dengan sepeda motor mengalami penurunan. Mereka diberi alternatif untuk mengikuti berbagai program mudik gratis.
"Itu harus disiapkan baik-baik kesehatannya, persiapannya. Jangan ngebut, jangan punya target sore harus sampai sana. Sekuatnya saja, kalau capek istirahat. Supaya mengurangi potensi kecelakaan," ujarnya.
Jonan juga menjelaskan tentang arahan Presiden Joko Widodo agar menekan angka kecelakaan di jalan raya khususnya selama mudik lebaran. Karena itu, pihaknya melakukan pemeriksaan semua sarana transportasi di semua noda penebangan.
"Tahun ini dilakukan pemeriksaan sarana seluruhnya, tidak model sampling. Karena setiap lebaran itu harus berusaha zero accident, terutama untuk angkutan lebaran," katanya.
Kepolisian melalui lalu lintas, kata Jonan, bersama bekerja keras menekan angka kecelakaan. Sementara diimbangi juga dengan pelayanan yang juga harus lebih baik.
"Akhirnya semuanya harus diperiksa, tidak model sampling," tegasnya.
Semua moda dilakukan pemeriksaan, beberapa temuan ada dan harus diperbaiki. Di bidang penerbangan ditemukan puluhan pesawat dari sejumlah maskapai yang dinilai kurang laik terbang.
Sementara itu, jajarannya sedang melakukan pemeriksaan bus antar kota antar propinsi. Semua sedang berlangsung, di DKI Jakarta hampir 1000 bus telah menjalani pemeriksaan.
"Kalau sampai ada peralatan sarana yang rusak atau tidak berfungsi, dalam klasifikasi logo item, maka tidak boleh jalan. Apa saja jenis transportasinya," pungkasnya tegas.